Belum diketahui dari mana darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya. Namun namanya sudah melejit sebagai salah satu pemain diaspora Indonesia di Belanda.
Karena lahir dan besar di Belanda, Justin Mathieu pun mengawali kiprahnya di kancah sepak bola di negeri Kincir Angin tersebut.
Ia memulai karier dari tim muda SV Triborg sejak 2001-2003, kemudian sempat menimba ilmu di Willem II dan di RKC Waalwijk hingga 2013.
Pada musim panas 2013, pelatih Willem II kala itu, Jurgen Streppel, memasukkannya bersama tiga pemain akademi lainnya ke tim utama. Saat itu, usia Justin Mathieu baru 17 tahun.
Meski terbilang amat muda, Justin Mathieu diberi kepercayaan untuk debut melawan Sparta Rotterdam, yang berujung pemberian kontrak baru berdurasi tiga tahun.
Usai menjalani musim debutnya di Willem II, Justin Mathieu kemudian dipinjamkan ke TOP Oss pada 2014/2015 dan berlanjut dipinjamkan selama setengah musim ke Go Ahead Eagles pada 2015.
Setelah dipinjamkan, Justin Mathieu sempat kembali ke Willem II untuk bermain setengah musim pada 2016, sebelum akhirnya dilepas ke TOP Oss dengan status bebas transfer pada Juli 2016.
Usai bergabung TOP Oss untuk musim 2016/2017, Justin Mathieu mampu tampil apik dengan mencetak 10 gol dan 10 assist dari 36 laga.
Catatan itu membuatnya dipinang SC Cambuur pada Juli 2017. Nahas perjalanannya di tim tersebut tak berjalan mulus karena masalah kedisplinan yang membuatnya terkena sanksi.
Baca Juga: Bahas Piala Dunia, Media Malaysia Serang Balik Timnas Indonesia: Sekarang Kami yang Tertawa!
Usai 1,5 tahun membela SC Cambuur dengan catatan 12 gol dan 6 assist dari 51 laga, Justin Mathieu dilego ke klub Kroasia HNK Gorica pada Februari 2019.