Suara.com - Polemik rumput Stadion Utama Gelora Bung Karo (SUGBK), Senayan, Jakarta mengalami kerusakan jelang laga Persija Jakarta vs PSM Makassar menemui titik cerah.
Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) menegaskan bahwa rumput SUGBK sudah kembali mulus dengan membagikan kondisi terkini stadion bersejarah itu.
"Harus diluruskan, tidak benar rumput rusak. Pelindung (rumput) baru dibuka," kata Rakhmadi Afif saat dihubungi oleh awak media, Rabu (27/6/2023).
"Segera kita treatment sesuai SOP (standar operasional prosedur)," sambung Rakhmadi Afif Kusumo.
Baca Juga: RANS Nusantara FC Bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Ini Harapan Raffi Ahmad
Meski demikian, kondisi rumput terkini yang dibagikan PPKGBK kemungkinan tak bisa jadi patokan akan seperti apa kualitas aktual lapangan SUGBK saat menggelar laga Persija vs PSM Makassar.
Pasalnya, sebagaimana merujuk jadwal penggunaan komplek GBK yang dibagikan akun Instagram GBK, @love_gbk, akan ada acara besar H-1 jelang kick-off Persija melawan Juku Eja.
Duel Persija vs PSM Makassar dalam matchday pertama BRI Liga 1 2023-2024 akan berlangsung pada Minggu (2/7/2023) mendatang.
Namun, H-1 jelang laga yang mempertemukan runner-up dan juara Liga 1 musim lalu itu, SUGBK dijadwalkan bakal digunakan acara Hari Jadi Bhayangkara.
"Cek jadwal mingguan event biar tau ada apa aja sih di Kawasan Komplek GBK minggu ini!" tulis akun @love_gbk dalam unggahan jadwal acara di komplek GBK pada 26 Juni hingga 2 Juli 2023.
Sebelumnya, isu rumput GBK rusak parah ramai dibahas di media sosial. Terdapat sebuah video yang menunjukkan kondisi memprihatinkan rumput GBK pasca dipakai acara Bulan Bung Karno yang digelar salah satu parti pada Sabtu (24/6/2023) lalu.
Dalam video yang beredar, rumput GBK terlihat dipenuhi sampah berserakan. Selain itu, terdapat garis-garis pada rumput yang diketahui merupakan dampak penutup rumput saat acara berlangsung.
Rakhmadi mengaku kecewa dengan video yang beredar di media sosial tanpa tahu kebenarannya. Menurutnya, kondisi rumput SUGBK saat ini jauh lebih baik.
"Jadi, sangat disayangkan video disebarluaskan," tutur Rakhmadi. Tanpa melihat kerja keras detail kita," pungkasnya.