Pemain kelahiran Alkmaar 26 Oktober 2006 ini punya rekam jejak mentereng di usia muda, baik di level klub dan internasional.
Sejak usia muda, pemain keturunan Surabaya dari sang kakek ini mampu membuat jajaran kepelatihan AZ Alkmaar terpikat dengan talentanya.
Hal tersebut terbukti saat Oerip yang baru berusia 15-16 tahun mampu tampil di tim U-17 AZ Alkmaar dan berhasil mencatatkan 11 gol dari 27 penampilan.
Performanya itu membuatnya naik kelas ke tim U-18 dan bahkan tim U-21 AZ Alkmaar, di usianya yang belum genap 17 tahun.
Bahkan hebatnya lagi, Oerip sudah mendapat kontrak profesional sebagai pemain saat usianya menginjak 15 tahun, karena dianggap sebagai pemain masa depan AZ Alkmaar.
“Julian adalah gelandang yang secara teknis terampil dengan banyak kemampuan mencetak gol dan kedalaman. Dia eksplosif, memiliki banyak stamina dan telah menentukan dalam beberapa musim terakhir dengan gol dan assist,” kata Kepala Akademi AZ Alkmaar, Paul Brandenburg.
Karena penampilannya di level klub ini, Oerip bahkan masuk ke dalam skuad Timnas Belanda U-17 yang tampil di Euro U-17 2023 atau kompetisi untuk masuk Piala Dunia U-17 2023.
Sayangnya Belanda tak bisa lolos ke Piala Dunia U-17 2023 usai terpuruk di fase grup Euro U-17 2023 dengan dua kekalahan dan satu hasil imbang.
Dengan kegagalan Belanda lolos ke Piala Dunia U-17 2023, PSSI pun bisa mencoba merayu Oerip agar bermain bagi Timnas Indonesia U-17 dengan memanfaatkan darah keturunannya.
Baca Juga: Kandang Persija Terancam Dipakai Piala Dunia U-17 2023, Ganesha Putera: Tak Perlu Berandai-Andai
Felix Indra Jaya