Suara.com - Persija Jakarta dan Marko Simic telah resmi "balikan" beberapa waktu. Lantas, bagaimana kasus hukum yang menjerat Persija karena disebut-sebut menunggak gaji Simic?
Wakil Presiden Persija Ganesha Putra menyebut permasalahan yang sudah sampai ke federasi sepak bola dunia (FIFA) itu telah selesai. Menurutnya, hal itu sudah tidak perlu dibahas lagi dan kedua belah pihak ingin fokus memajukan Persija.
“Jadi kita tidak lagi bicara tentang apa yang ada di belakang dan ini semua pihak sudah happy karena pada dasarnya kita orang sepak bola dan kita bagian dari keluarga besar sepak bola," kata Ganesha Putra kepada awak media di Jakarta, Senin (26/6/2023).
"Kita sudah sepakat bahwa kita mau fokus untuk meraih prestasi di masa depan,” sambungnya.
Baca Juga: Jadwal Bentrok, Liga 1 Bisa Saja Berhenti saat Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023
Sekadar mengingat, Simic pernah melaporkan Persija ke FIFA karena aturan gaji saat pandemi COVID-19. Ketika itu, PSSI kepengurusan Mochamad Iriawan membuat aturan boleh memotong gaji pemain hingga 75 persen, mengingat kompetisi 2020 tak berjalan.
Bahkan, Simic dikabarkan memenangi gugatan. Persija pun harus membayar sekitar Rp20,7 miliar kepada pemain asal Kroasia tersebut.
Tentu saja kembalinya Simic menjadi tanda tanya sejumlah pihak khususnya Jakmania. Tidak sedikit dari kelompok suporter setia Persija itu menolak kehadiran pemain 35 tahun itu.
Ganesha menjelaskan hadirnya Simic sudah melalui proses pertimbangan. Termasuk persetujuan dari tim pelatih yang dikomandoi oleh Thomas Doll.
"Tentunya semua kebijakan yang kita ambil itu semuanya melalui satu proses pembicaraan dari semua elemen klub," terang Ganesha.
Baca Juga: Pecundangi Klub Thailand, Persija Pede Tantang Juara Bertahan Liga 1
"Jadi dalam hal ini keputusan untuk mengambil kembali dia (Simic) merupakan keputusan bersama dan tentunya ini dianggap bisa membantu kita untuk meraih target yang kita inginkan,” pungkasnya.