Lebih lanjut, Wael Jabir menjelaskan bahwa nama Al Wehda memiliki arti persatuan, yang menghormati asal-usul klub yang menyatukan penduduk lokal dengan warga Indonesia.
Fakta ini dibagikan oleh Wael Jabir dengan alasan yang kuat, mengacu pada pernyataan mantan Presiden Al Wehda, Abdulwahab Al Sabban, dalam wawancaranya.
Secara singkat, Al Wehda dapat dikatakan sebagai salah satu klub tertua di Arab Saudi, didirikan pada tahun 1935. Meskipun memiliki status klub tua, Al Wehda tidak begitu mencatatkan prestasi gemilang di kancah sepak bola Arab Saudi.
Prestasi terbaik Al Wehda adalah menjadi juara King Cup pada tahun 1957 dan 1966. Namun, di level liga, penampilan klub ini tidak terlalu mengesankan.
Al Wehda belum pernah menjadi juara di kasta teratas Liga Arab Saudi dan hanya berhasil menjadi juara di Divisi Utama Arab Saudi (kasta kedua) sebanyak empat kali.
Bahkan dalam Liga Arab Saudi saat ini, Al Wehda tergolong sebagai klub baru karena baru saja promosi pada musim 2021/2022.
Pada musim 2022/2023 yang lalu, Al Wehda berhasil menghindari degradasi dengan finis di peringkat ke-13 dari 16 tim yang berkompetisi di Liga Arab Saudi.
Kontributor: Felix Indra Jaya
Baca Juga: Diminati Al-Ahli, Roberto Firmino Segera Susul Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema ke Arab Saudi