Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tidak menutup kemungkinan Timnas Indonesia U-17 diisi pemain keturunan. Pernyataan itu bikin barisan "local pride" kelabakan jelang Piala Dunia U-17 2023?
Kebijakan naturalisasi atau menggunakan jasa pemain impor termasuk keturunan sempat dikritik keras oleh beberapa pegiat sepak bola Tanah Air.
Polemik sempat terjadi ketika Timnas Indonesia U-17 menjadi juara Piala AFF U-16 2022. Saat itu, ada staf pelatih skuad Merah Putih yang teriak "local pride".
Meski tak secara langsung, pernyataan staf pelatih yang diketahui adalah eks kiper Timnas Indonesia Markus Horison itu jadi perdebatan.
Banyak pecinta sepak bola di media sosial yang menganggap teriakan "local pride" sebagai sindiran terhadap kebijakan naturalisasi khususnya di timnas senior.

Sebagai informasi, sejak ditangani Shin Tae-yong, PSSI cukup sering menjalankan kebijakan naturalisasi guna memperkuat Timnas Indonesia secara lebih cepat atau instan.
Langkah itu berlanjut saat tampuk pimpinan PSSI berpindah dari Mochamad Iriawan ke Erick Thohir sejak Februari lalu.
Bahkan, pelatih Indra Sjafri yang dulu menenang kebijakan naturalisasi mulai luluh dan berbalik mendukung. Dia menyebut penggunaan pemain keturunan tidak dapat lagi dibendung karena dunia telah menjadi global.
![Pelatih kiper Timnas Indonesia U-16, Markus Horison. [Instagram Markus Horison]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/14/94925-markus-horison.jpg)
"Dunia ini sudah menglobal, tidak bisa kalau harus dibatasi-batasi," kata Indra Sjafri dalam program QnA yang ditayangkan di YouTube Metro TV.
Baca Juga: Agenda Padat 3 Pelatih Timnas Indonesia, dari Shin Tae-yong hingga Bima Sakti
PSSI kini tengah diburu waktu untuk mempersiapkan Timnas Indonesia U-17 setelah Indonesia resmi ditunjuk FIFA menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.