Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengklaim bahwa gaji wasit Liga 1 2023/2024 kini lebih besar dari seorang menteri. Namun, lelaki yang merupakan mantan presiden Inter Milan itu tak menyebut detailnya.
Menteri mendapatkan gaji Rp5.040 juta per bulan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2000.
Itu belum termasuk tunjangan jabatan sekitar Rp13 juta per bulan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 Tahun 2001.
Jika ditotal mereka memperoleh sekitar Rp18 juta per bulan.
Baca Juga: PAN Semringah Erick Thohir Nonton FIFA Matchday Bareng Prabowo, Sinyal Duet Menguat?
Nah, Erick Thohir yang kebetulan juga menjabat sebagai Menteri BUMN mengaku pendapatannya sebagai menteri kalah dari wasit.
Merujuk Liga 1 musim lalu. seorang pengadil pertandingan mendapat gaji Rp10 juta sekali memimpin.
Kemudian, hakim garis Rp7,5 juta, lalu wasit tambahan Rp5 juta, serta cadangan Rp5 juta.
Erick Thohir mengatakan musim 2023/2024 setiap wasit bakal memimpin 17 pertandingan selama semusim.
Menariknya, pendapatan wasit disebut bakal melebihi gaji menteri.
Baca Juga: Ikut Latihan Perdana Bersama Persib, Tyronne Ngaku Terkesan
Namun, Erick Thohir tidak mendetail perihal ini. Ia menyebut pendapatan wasit sudah melebih standar target yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Alhamdulillah, mereka rata-rata 17 kali meniup peluit dalam semusim. Sekali tiup, nominalnya titik-titik. Dalam sebulan, gajinya titik-titik," kata Erick Thohir saat konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
"Lebih tinggi gajinya dari menteri. Menteri Rp19 juta, mereka bisa Rp20 juta. Alhamdulillah, itu lebih tinggi. Selevel menteri mereka," jelas eks presiden Inter Milan tersebut.
Lebih lanjut, Erick menyebut wasit-wasit yang ada saat ini patut bersyukur karena mulai diperhatikan.
Ke depan, ia bertekad meningkatkan kualitas wasit untuk berlisensi FIFA.
"Jadi wasit harus bangga. Kalau saya bicara kualitas, kembali harus standar Asia lebih dulu. Pelan-pelan nanti bisa meloloskan wasit ke Piala Dunia atau kejuaraan yang lain," jelasnya.
"Tapi, yang namanya membangun perwasitan, bukan seperti mengembalikan telapak tangan. Membutuhkan waktu jangka panjang," pungkasnya.