Nantinya jika stadion penyelenggara tidak memiliki ruangan untuk VAR, maka akan disiapkan VAR keliling dalam kontainer untuk menunjang kinerja VAR tersebut.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno selaku operator kompetisi mengatakan berupaya mengakselerasi penggunaan VAR.
“Kami sangat concern menyiapkan VAR dari federasi dan LIB, ini sedang berjalan dan secara intensif diakselerasi,” katanya saat pertandingan laga pertama Bali United melawan PSM Makassar di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 6 Juni.
Menurut dia, upaya itu dilakukan untuk menyesuaikan target penggunaan teknologi pada putaran kedua musim kompetisi atau pada 2024.
Ada pun penggunaan teknologi yang membantu wasit itu, imbuh dia, bertujuan agar dunia sepak bola Tanah Air tidak tertinggal dengan negara lain.
Saat ini, lanjut dia, sedang disiapkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan pelaksana penggunaan VAR hingga kesiapan anggaran.
Diperkirakan penggunaan VAR itu menelan biaya yang besar hampir Rp100 miliar.