Suara.com - Salah satu skud Timnas Indonesia Rafael Struick diyakini bisa menjadi andalan utama untuk melawan Timnas Argentina. Dia bisa acak-acak pertahanan skuad juara Piala Dunia 2022 Qatar.
Rafael Struick telah mencuri perhatian setelah membuat debut gemilang bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Palestina pada hari Rabu (14/6).
Meskipun hanya bermain selama 45 menit di babak pertama, pemain berusia 20 tahun ini berhasil menunjukkan performa yang brilian, menjadi pemimpin lini serang Timnas Indonesia bersama Dimas Drajad.
Meskipun pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang tanpa gol, popularitas Rafael Struick tetap meningkat berkat penampilan gemilangnya sepanjang pertandingan.
Baca Juga: Cek Fakta: Presiden AFA Turun Tangan, Pastikan Messi Lawan Indonesia, Benarkah?
Bahkan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan pujian atas penampilan Rafael Struick dan Ivar Jenner dalam pertandingan melawan Palestina.
Saat ini, Rafael Struick bersiap untuk kembali bertanding bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada hari Senin (19/6).
Dalam pertandingan tersebut, Shin Tae-yong diyakini akan memainkan pemain berpengalaman untuk menghadapi tim bintang Argentina.
Meskipun demikian, ada tuntutan agar Shin Tae-yong memberikan kesempatan bermain sejak awal kepada Rafael Struick dalam pertandingan melawan Argentina.
Berikut adalah alasan mengapa Rafael Struick layak mendapatkan kesempatan bermain sebagai pemain inti dalam pertandingan melawan Argentina:
Baca Juga: Jelang Melawan Argentina, Indonesia Harus Perbaiki Penyelesaian Akhir
1. Kreatif
Rafael Struick, sebagai seorang penyerang, ternyata memiliki kreativitas dalam menyerang yang dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekannya.
Dalam pertandingan melawan Palestina, Rafael Struick beberapa kali berhasil menciptakan peluang dan membuka ruang bagi rekan-rekannya untuk melakukan penetrasi.
Salah satu momen kreatifnya terjadi ketika ia memberikan umpan kepada Marselino Ferdinan dengan menggunakan teknik Backheel, yang hampir saja berbuah gol ke gawang Palestina.
2. Pekerja Keras
Berbeda dengan penyerang pada umumnya, Rafael Struick merupakan tipe penyerang modern yang mampu memberikan tekanan kepada lawan dengan teknik Pressing-nya.
Dalam pertandingan melawan Palestina, Rafael Struick terlihat tidak pernah kenal lelah dalam mengejar bola saat pemain-pemain Palestina menguasai bola di area pertahanan mereka sendiri.
Kehadiran Rafael Struick yang agresif dalam melakukan Pressing membuat tim Palestina tidak nyaman dalam membangun serangan dari lini belakang, sehingga mereka terpaksa melakukan umpan panjang.
3. Kelincahan dalam Membongkar Pertahanan
Dalam pertandingan melawan Argentina, Timnas Indonesia diperkirakan akan bermain secara bertahan dan mengandalkan serangan balik untuk menyerang.
Oleh karena itu, diperlukan seorang penyerang yang lincah seperti Rafael Struick untuk mempermudah proses serangan balik, baik dengan bola maupun tanpa bola.
Dalam pertandingan melawan Palestina sebelumnya, Rafael Struick telah menunjukkan kelincahannya dengan kemampuan menggiring bola atau dribelnya. Saat bermain tanpa bola, ia beberapa kali berhasil melepaskan diri dari kawalan lawan, yang dapat menyulitkan pertahanan lawan.
Dengan alasan-alasan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa Rafael Struick layak mendapatkan kesempatan sebagai pemain inti dalam pertandingan melawan Argentina.
Keahliannya dalam menciptakan peluang, kerja keras dalam melakukan tekanan, dan kelincahannya dalam membongkar pertahanan akan memberikan kontribusi yang berharga bagi Timnas Indonesia. Semoga Rafael Struick dapat memberikan penampilan gemilangnya kembali dalam pertandingan tersebut.
Kontributor: Felix Indra Jaya