Sosok Bambang Nurdiansyah, Pelatih Senior Indonesia yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia

Jum'at, 16 Juni 2023 | 20:05 WIB
Sosok Bambang Nurdiansyah, Pelatih Senior Indonesia yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Pelatih Rans Cilegon FC, Bambang Nurdiansyah dan saat peluncuran tim Rans Cilegon FC di Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bambang Nurdiansyah, seorang pelatih senior Indonesia, telah memberikan kritik tajam terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terus mengandalkan program naturalisasi dalam mencari pemain untuk Timnas Indonesia.

Menurut Bambang Nurdiansyah, Timnas Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk meraih prestasi terbaik pada SEA Games 2023 dan memperoleh medali emas tanpa harus mengandalkan pemain naturalisasi.

Namun, dalam agenda FIFA Matchday yang baru-baru ini dilakukan, Timnas Indonesia justru terlihat lebih banyak mengandalkan pemain naturalisasi.

"Saya pribadi tidak terlalu setuju dengan program naturalisasi. Jika pada SEA Games 2023 kita tidak menggunakan pemain naturalisasi, kita masih bisa meraih juara. Artinya, program ini sudah berjalan dan kita harus menerimanya," ujar Bambang Nurdiansyah.

Baca Juga: Profil Gaston Edul: Jurnalis Argentina yang Beberkan Messi Absen Lawan Timnas Indonesia

"Namun, menurut saya yang terpenting adalah tidak terus bergantung pada program naturalisasi. Yang seharusnya lebih diutamakan adalah pembinaan usia dini yang berjenjang, kompetisi usia muda, pembentukan pemain sejak usia dini, Liga 1, Liga 2, dan kompetisi lainnya yang harus memiliki kualitas untuk menghasilkan pemain berkualitas di masa depan," tambahnya.

Bambang Nurdiansyah sendiri adalah seorang pelatih berpengalaman di Indonesia. Ia lahir di Banjarmasin pada tanggal 28 Desember 1960 dan memiliki catatan karier yang mengesankan sebagai pemain.

Selama karier bermainnya, Banur, julukan akrab Bambang Nurdiansyah, pernah bermain untuk beberapa klub Galatama, antara lain Arseto Solo (1978-1982), Tunas Inti (1982-1983), dan Yanita Utama (1983-1985).

Selain itu, ia juga berkarier di Krama Yudha Tiga Berlian (1985-1986), Pelita Jaya (1986-1992), dan Putra Samarinda (1993). Selama aktif bermain, Banur dikenal sebagai salah satu penyerang yang sangat produktif.

Banur menjadi satu-satunya pemain yang meraih hattrick gelar top scorer di era Galatama, saat bermain untuk Yanita Utama dan Krama Yudha Tiga Berlian antara tahun 1983 dan 1985.

Baca Juga: Tanpa 3 Bintang Senior, Ini Daftar 24 Pemain Timnas Argentina OTW Indonesia

Prestasi Bambang Nurdiansyah bersama Timnas Indonesia juga patut diapresiasi. Ia adalah salah satu sosok yang berperan penting dalam meraih medali emas SEA Games 1991.

Setelah pensiun sebagai pemain, Banur memulai karier kepelatihannya pada tahun 2005, ketika ia ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas Indonesia. Ia juga pernah melatih beberapa klub seperti PSIS Semarang, Pelita Krakatau Steel, menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, dan menjabat sebagai Direktur Teknik Pelita Jaya.

Selanjutnya, Banur melatih Arema Malang, PSIS Semarang, Jakarta FC, Persiram Raja Ampat, Cilegon United, dan Persija Jakarta. Ia juga kembali menangani Cilegon United, PSIS Semarang, Muba Babel United, RANS Cilegon, dan saat ini ia menjadi pelatih Persipal Palu sejak tahun 2022.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI