Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan ke depan bakal ada batas gaji pemain atau pengeluaran klub yang harus ditaati tim Liga 1. Namun, untuk saat ini belum bisa diterapkan karena pihaknya bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator fokus membenahi kualitas kompetisi.
Hal ini seperti diterangkan Erick Thohir saat konferensi pers mengenai Liga 1 2023/2024, Kamis (15/6/2023). Menurutnya, pengeluaran klub seperti membayar gaji untuk menjaga supaya klub tidak bangkrut.
"Salah satunya terobosan yang direncanakan untuk tahun depan, hasil diskusi (bersama PT LIB), akan ada penetapan standar gaji atau standar pengeluaran klub," kata Erick Thohir.
"Ini untuk menyamakan supaya klub bisa berkompetisi dengan baik. Kami tak mau klub jor-joran yang akhirnya bangkrutkan klub," sambung mantan Presiden Inter Milan itu.
Baca Juga: Absen Lawan Timnas Indonesia, Lionel Messi Lebih Pilih Main di Laga Eksibisi
Erick Thohir menjelaskan di tahun pertamanya menjabat sebagai ketum PSSI pihaknya fokus membenahi kualitas kompetisi. Ini supaya Liga 1 dan turunannya bisa dinikmati dengan baik pecinta sepak bola.
Nantinya di Liga 1 2023/2024 akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) saat putaran kedua, tepatnya Februari 2024. Lalu, meningkatkan penerangan stadion ditambah dengan pemakaian E-Board iklan agar menarik dilihat.
PSSI juga melakukan kerja sama dengan JFA (Federasi Sepak bola Jepang), salah satunya untuk meningkatkan kualitas wasit. Erick menyebut ke depannya akan ada lagi terobosan yang dilakukan.
"Karena yang namanya bangun pondasi itu harus ada keberlanjutan. Itulah kenapa di musim ini kita perbaiki kualitas liga dulu dengan adanya VAR, LED, kepelatihan wasit, dan meningkatkan jumlah pemain asing," terangnya.
"Kalau tahun ini berjalan baik, baru ke kita ke jenjang yang lebih tinggi lagi," pungkas lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Baca Juga: Hasil Argentina vs Australia: Messi Gemilang dan Garnacho Debut, Albiceleste Menang 2-0