Suara.com - Laga FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (14/6) malam WIB, harus berakhir dengan skor sama kuat.
Skor sama kuat ini didapat setelah kedua tim mengakhiri laga tanpa mencetak gol, alias pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia selaku tuan rumah tampil apik ketimbang tamunya, dengan menguasai paruh pertama.
Bahkan di babak kedua, dominasi tim berjuluk skuad Garuda ini pun berlanjut, walau sesekali mengendur dan membuat Palestina mampu kembali ke permainan.
Baca Juga: Rafael Struick dan Ivar Jenner Dipuji karena Bermain Apik di Timnas Indonesia vs Palestina
Terbukti dalam angka di lapangan, di mana Timnas Indonesia mampu melepaskan 6 tembakan ke gawang dan Palestina hanya mampu membuat satu tembakan ke gawang saja.
Soal penguasaan bola, tim Merah Putih juga unggul dengan 59 persen penguasaan bola atas Palestina, dengan 380 operan sukses dari 470 percobaan.
Sedangkan Palestina harus menerima didominasi Timnas Indonesia, sehingga hanya membuat 41 persen penguasaan bola dan melepaskan 259 operan sukses dari 336 percobaan.
Meski tak mendapat kemenangan, permainan Timnas Indonesia ini terbilang memuaskan. Apalagi jika melihat fakta bahwa Palestina unggul 56 peringkat di atas skuad Garuda.
Dominasi yang ditunjukkan Timnas Indonesia ini tak lepas dari performa para penggawanya yang tampil apik sepanjang laga. Siapa saja para pemain yang tampil saat melawan Palestina?
Baca Juga: Shin Tae-yong Berikan Instruksi Ini pada Timnas Indonesia Saat Lawan Argentina
Pemain debutan Timnas Indonesia Indonesia, Rafael Struick, menjadi perbincangan usai tampil apik di 45 menit babak pertama.
Pemain berusia 20 tahun ini mendapat pujian atas Work Rate-nya dan gaya bermainnya yang elegan. Ia menunjukkan kelasnya dengan beberapa kali menciptakan dan memberi ruang, serta membuat peluang.
Salah satu peluang yang dibuatnya adalah umpan Backheel ke Marselino Ferdinan di kotak 16. Sayang eksekusi Marselino terlalu lemah, sehingga umpan berkelas Rafael Struick gagal menjadi assist.
Elkan Baggott kembali menunjukkan kelasnya di lini pertahanan dengan sepanjang laga, sehingga membuat Palestina frustrasi dalam menyerang.
Pemain berusia 20 tahun ini tampil tenang sepanjang laga, meski bermain dengan garis pertahanan tinggi, yang bisa saja dieksploitasi lawan.
Akan tetapi, Elkan Baggott mampu menunjukkan intersep dan beberapa kali memenangkan duel, terutama duel udara, sembari menunjukkan kemampuannya membangun serangan dari lini belakang dengan akurasi operannya.
3. Asnawi Mangkualam
Bertindak sebagai kapten, Asnawi Mangkualam tampil prima sepanjang laga dan terlihat tak pernah berhenti menyisir sisi kanan Timnas Indonesia atau sisi kiri pertahanan Palestina.
Pemain berusia 23 tahun ini tak kenal lelah untuk naik membantu serangan, yang membuat beberapa kali membuat lawan kerepotan dengan pergerakannya.
Dalam bertahan, Asnawi pun bermain bak Fullback tradisional yang sulit dilewati lawan, sehingga serangan Palestina dari sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia urung membuahkan peluang emas.
(Penulis: Felix Indra Jaya)