Suara.com - Persib Bandung akhirnya melengkapi kuota pemain asing mereka dengan mendatangkan bek asal Spanyol, Alberto Rodriguez Martin.
Kedatangan Alberto Rodriguez Martin diproyeksikan untuk memperkuat lini belakang Maung Bandung yang jadi sorotan jelang berakhirnya musim 2022/23.
Disitat dari Transfermarkt, bek dengan postur 191 cm ini punya nilai pasar Rp 5,2 miliar. Ini menjadi harga pasar tertinggi dari Alberto Rodriguez Martin selama berkarier.
Lantas, bagaimana sepak terjang dan latar belakang dari pemain asing anyar klub kebangaan Warga Bandung ini?
Baca Juga: Jebolan Segunda Division Spanyol Sudah Tak Sabar Unjuk Gigi Bareng Persib
Profil Alberto Rodriguez Martin
Alberto Rodriguez Martin adalah pesepakbola kelahiran Las Palmas, Spanyol, pada 31 Desember 1992. Ia menghabiskan kariernya di Spanyol.
Sepanjang berkarir sebagai pesepak bola, Alberto memang lebih banyak membela tim-tim kasta bawah Spanyol. Namun, ia beberapa kali berhasil membawa timnya promosi.
Lahir dan besar di Las Palmas, Alberto bermain untuk tim junior dari Universidad de Las Palmas CF dan Arucas saat masih di usia dini.
Bersama Aruca, Alberto akhirnya melakoni debut profesionalnya pada musim 2011/12. Ia berhasil membawa Aruca promosi dua kali selama membela tim tersebut lima tahun.
Baca Juga: Evan Dimas Jadi Pemilik Baru Nomor 9 Arema FC
Ia kemudian pindah ke klub divisi empat Spanyol, Villarrubia pada 2016. Namun cuma satu musim di sana, ia memutuskan pulang kampung untuk membela Tamaraceite.
Di musim perdananya, Alberto Rodriguez Martin berhasil membawa timnya promosi ke divisi empat Spanyol. Ia juga berhasil membawa Tamaraceite promosi ke divisi tiga Spanyol pada 2020.
Atas prestasi tersebut, Alberto mendapat kesempatan trial dengan tim divisi dua Spanyol, CD Lugo. Ia mampu membuat manajemen kepincut dan mengontraknya pada 2021.
Alberto Rodriguez Martin mampu mendapat banyak kepercayaan di musim perdananya. Di musim lalu, Alberto membukukan 36 laga dan mencetak tiga gol buat CD Lugo.
Sayangnya, Alberto Rodriguez tak mampu menolong CD Lugo lolos dari degradasi. CD Lugo menjadi juru kunci. Mereka menjadi juru kunci, di posisi ke-22.
[Penulis: Aditia Rizki]