Suara.com - Banyak pemain asal Filipina yang kemudian laris manis direkrut oleh klub Liga 1 Indonesia. Ini terlihat dari sudah banyak klub Liga 1 yang menggunakan jasa pemain asal negara ini.
Di antaranya ada Persita, Persik Kediri, Persib Bandung, PSS Sleman, PSM Makassar hingga terbaru Barito Putera dan Persis Solo.
Persita amankan bek tengah Christian Rontini, Persik (Simen Lyngbo), Barito Putera (Mike Ott), Persib (Daisuke Sato), PSS (Anthony Pinthus) dan PSM (Kike Linares).
Ada beberapa regulasi yang berubah untuk musim depan yang salah satunya adalah regulasi pemain asing yang harus diikuti klub.
Baca Juga: Persija Jakarta Incar Pemain Bundesliga dari Filipina? Inilah Profil John-Patrick Strauss
Klub diizinkan merekrut 5+1 pemain asing (empat bebas, satu Asia + satu kuota ASEAN) dan seluruhnya dapat dimainkan dalam setiap pertandingan.
Terobosan terbaru memang adalah kewajiban menggunakan pemain ASEAN. Di lain sisi, kebijakan ini cukup menantang buat klub-klub Liga 1.
Pasalnya, bukan hal yang mudah mendapatkan pemain asal Asia Tenggara berkualitas karena tidak semua negara ASEAN punya kualitas liga yang bagus.
Berikut alasan pemain Filipina laku keras dibeli klub Liga 1 Indonesia:
1. Kualitas Eropa
Baca Juga: Sosok Elias Dolah, Pemain Asing Liga 1 Indonesia Pernah Antar Negaranya Juara Piala AFF
Beberapa alasan pemain Filipina laris manis diboyong klub Liga 1 di antaranya adalah karena kebanyakan punya darah campuran.
Sehingga dengan kata lain, klub Liga 1 bisa mendapatkan pemain Asia Tenggara dengan kualitas dan pengalaman bermain di Eropa.
Di antaranya ada Christian Rontini yang punya darah Italia dan pernah bermain di Serie D. Kemudian ada Carli de Murga pemain anyar Barito Putera yang berasal dari Spanyol dan punya pengalaman bermain bersama Cadiz FC.
Dengan begini, kualitas yang didapatkan oleh klub-klub Liga 1 dari pemain-pemain asing asal Filipina ini bisa ada di atas rata-rata pemain asal Asia Tenggara lainnya.
2. Harga Miring
Dengan kualitas dan pengalaman bermain di Eropa, para pemain asal Filipina punya harga yang tidak terlalu menggigit buat klub-klub Liga 1. Ambil contoh Carli de Murga yang punya nilai pasar "cuma" Rp 1,74 miliar per data Transfermarkt.
Kemudian Christian Rontini yang punya nilai pasar 1,1 miliar. Bahkan nilai pasar pemain-pemain lokal Indonesia banyak lebih tinggi dari pemain-pemain tersebut.
3. Adaptasi
Meski punya pengalaman bermain di Eropa dan punya keunggulan karena keturunan dari Benua Biru, adaptasi para pemain asal Filipina diprediksi tidak akan sulit.
Pasalnya, mereka sudah punya pengalaman lama bermain di kompetisi Asia Tenggara.
Kontributor: Aditia Rizki