Pemain berusia 26 tahun ini mengawali kiprahnya di Rajo Majadahonda ketika kecil, sebelum bergabung akademi Atletico Madrid pada usia 11 tahun di tahun 2007.
Namun empat tahun berselang, Atletico Madrid melepasnya karena dianggap fisiknya tak begitu mumpuni. Hal ini membuatnya kemudian dipinang oleh Villarreal.
Usai bergabung Villarreal pada 2013, Rodri pun mendapat kesempatan debut di kancah profesional pada Desember 2015, yang membuatnya kemudian menjadi andalan di lini tengah.
Kebangkitan Rodri di lini tengah Villarreal membuat Atletico Madrid yang pernah melepasnya pun kemudian memboyongnya kembali pada 2018 dengan harga 25 juta euro.
Namun kiprahnya di Atletico Madrid kembali tak bertahan lama. Hanya setahun pasca kepindahannya dari Villarreal, Manchester City memboyongnya ke Inggris pada 2019.
Saat itu, Manchester City mendatangkannya dengan menebus klausul rilisnya di Atletico Madrid dengan harga 70 juta euro, yang menjadi rekor pembelian klub pada saat itu.
Meski didatangkan dengan harga mahal, Rodri mampu menjelma menjadi pemain andalan di lini tengah Manchester City.
Ia ditugaskan menjadi gelandang bertahan sekaligus pengatur ritme permainan, sehingga Rodri menjadi kunci dari taktik yang diterapkan Pep Guardiola.
Selama empat tahun membela Manchester City hingga tahun 2023 ini, Rodri pun mampu memberikan sumbangsih delapan gelar, termasuk Liga Champions.
Baca Juga: Gagal Bawa Inter Juara, Romelu Lukaku Kena Cibir: Pahlawan Kemenangan Manchester City
Kontributor: Felix Indra Jaya