Suara.com - Mengenang kisah dua pesepakbola Greatest of All Time (GOAT), Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, yang telah menyudahi kariernya di level tertinggi di Eropa.
Jagat sepak bola atau dunia harus menerima tak bisa lagi melihat dua pemain terbaik saat ini, Messi dan Ronaldo, berkiprah di liga-liga top Eropa.
Setelah Ronaldo memutuskan hijrah ke Arab Saudi pada Desember 2022 lalu, kini giliran Messi yang angkat kaki dari Eropa dan melabuhkan kariernya ke Amerika Serikat.
Kepindahan pemain berjuluk La Pulga itu dipastikan setelah Inter Miami mengumumkan kehadirannya di bursa transfer musim panas 2023 ini.
Baca Juga: Alasan Sebenarnya Lionel Messi Pilih Inter Miami Jadi Pelabuhan Baru
Messi memilih bergabung tim Major League Soccer (MLS) itu seiring berakhirnya kontrak yang ia miliki bersama Paris Saint-Germain.
Sejatinya, pemain berusia 35 tahun itu mendapat tawaran dari Arab Saudi, untuk bergabung dengan Al Hilal agar persaingan abadinya bersama Ronaldo berlanjut.
Tapi, Messi menolak tawaran dengan bayaran sebesar 1,5 triliun euro (Rp23 triliun) untuk tiga tahun itu demi berkarier di Amerika Serikat bersama Inter Miami.
Adapun alasan Messi bergabung Inter Miami karena ingin menghindari sorotan dan bisa menikmati kehidupannya di luar lapangan hijau.
Kepindahan Messi ke Amerika Serikat pun menandai berakhirnya petualangan dua pemain terbaik dunia sepak bola saat ini di kancah Eropa, setelah Ronaldo terlebih dahulu hijrah ke Arab Saudi.
Baca Juga: Tanpa Klub Jelang Lawan Timnas Indonesia, Ini 3 Tim Liga 1 yang Bisa Boyong Angel Di Maria
Persaingan 16 Tahun Messi dan Ronaldo
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo bersaing di lapangan hijau di kompetisi Eropa selama 16 tahun lamanya, atau sejak 2007 silam.
Saat itu, Messi dan Ronaldo baru mengukir namanya di kancah sepak bola Eropa bersama Barcelona dan Manchester United.
Sejak tahun 2007 itu, Messi dan Ronaldo saling bersaing menjadi yang terbaik, yang diawali dengan duel pertama keduanya pada 23 April 2008 saat Barcelona bertemu Manchester United.
Setelah itu, persaingan keduanya berlanjut, terutama setelah Ronaldo merebut titel Ballon d’Or 2008 dengan mengungguli Messi.
Setahun setelahnya atau pada 2009, giliran Messi yang merebut Ballon d’Or melampaui Ronaldo usai Barcelona menundukkan Manchester United di final Liga Champions.
Di tahun yang sama, Ronaldo memutuskan hijrah ke Real Madrid dan membuat persaingannya dengan Messi tak hanya tercipta di Liga Champions, melainkan juga Liga Spanyol atau La Liga.
Persaingan antara Messi dan Ronaldo di Spanyol dan Eropa berlangsung selama sembilan tahun lamanya, di mana keduanya saling berebut memperebutkan gelar top skor ataupun gelar Ballon d’Or.
Pada 2018, Ronaldo yang memutuskan hijrah ke Juventus pun tetap bertemu Messi yang masih membela Barcelona yakni di kompetisi Liga Champions.
Lalu pada 2021, bursa transfer dihebohkan dengan kepindahan Ronaldo ke Manchester United yang disusul oleh Messi ke Paris Saint-Germain.
Di dua klub itu, kedua pemain ini tak bertemu sama sekali. Tapi keduanya menorehkan catatan individu bagi timnya masing-masing.
Persaingan ini sempat usai setelah Ronaldo hijrah ke Arab Saudi pada akhir tahun 2022 dengan bergabung Al Nassr.
Tapi, Messi dan Ronaldo tetap bertemu di lapangan saat PSG menjalani uji tanding melawan 11 pemain terbaik Arab Saudi pada Januari 2023.
Siapa sangka, pertandingan itu menjadi pertemuan terakhir kedua GOAT ini di atas lapangan. Apalagi dengan kepindahan Messi ke Amerika Serikat di musim panas 2023 ini.
Kini, kompetisi Eropa, terutama Liga Champions, tak akan melihat lagi sosok Messi dan Ronaldo pada musim 2023/2024 atau musim depan untuk pertama kalinya sejak 2003 atau dua dekade silam.
Siapakah yang bisa meneruskan rivalitas panas antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Eropa saat ini? Akankah Kylian Mbappe, Erling Haaland, atau Vinicius Junior?
[Felix Indra Jaya]