Suara.com - Sebanyak 87 orang disiapkan untuk memulai penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia. Mereka terdiri dari wasit, asisten VAR dan replay operator.
Pelatihan mereka hasil dari kerjasama PSSI dan JFA (federasi sepak bola Jepang).
“Tetap menjadi sinergi yang positif dan harmonis antara LIB dan PSSI. Terobosan inovatif dari PSSI di bawah bapak Erick Thohir dalam Referee Development harus kita imbangi dengan akselerasi program sesuai proporsi kita," terang Direktur PT LIB Ferry Paulus dalam keterangannya.
Ke 87 orang itu terdiri dari 30 wasit VAR, 30 Asisten VAR dan 27 Replay Operator.
"Proses pelatihan wasit untuk lisensi VAR, paling cepat bisa dilakukan dalam 6-7 bulan, dan semoga bisa tercapai dengan baik, tentunya kita mengedepankan aspek kualitas. Sehingga untuk tahap awal ini Komite Wasit bisa menyiapkan 30 wasit VAR, 30 Asisten VAR dan 27 Replay Operator,” tambah Ferry.
LIB memutuskan untuk melakukan desentralisasi VAR. Itu artinya, VAR Room akan dipasang di setiap stadion pertandingan Liga 1 2023/2024.
Sebagai referensi, Thailand dan Singapura menerapkan sentralisasi, sehingga VAR Room mereka tidak ditempatkan di stadion, namun terpusat di satu area.
Sesuai dengan kajian dan perhitungan yang dilakukan LIB, model sentralisasi ini agak sulit dijalankan di Liga Indonesia karena ada tantangan faktor geografis dan infrastruktur jaringan.
Baca Juga: Profil Nicolas Tagliafico, Bek Argentina yang Ikut Komentar di Postingan PSSI