FA Thailand Hukum Pemain dan Staf Pelatih yang Bikin Rusuh di Final SEA Games 2023, Erick Thohir Angkat Topi

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 20:01 WIB
FA Thailand Hukum Pemain dan Staf Pelatih yang Bikin Rusuh di Final SEA Games 2023, Erick Thohir Angkat Topi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menuruni tangga untuk menemui suporter dan pemain timnas Indonesia usai menang lawan Vietnam di Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). ANTARA/Bayu Kuncahyo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memberikan respect terkait dengan tindakan Federasi Sepak Bola (FA) Thailand yang menghukum pemain dan staf pelatih mereka terkait insiden di final SEA Games 2023.

FA Thailand menghukum dua pemainnya, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna larangan bermain selama enam bulan serta pelatih kiper dan dua staf yang terlibat dalam insiden diberi hukuman dicopot dari jabatannya selama satu tahun.

Erick Thohir bersama Timnas Indonesia di SEA Games 2023. (Instagram/ erickthohir)
Erick Thohir bersama Timnas Indonesia di SEA Games 2023. (Instagram/ erickthohir)

"Saya sangat respect dengan FA Vietnam dan Thailand. Juga FA negara-negara mana pun yang kemarin selama SEA Games Kamboja sangat berhubungan baik dengan saya. Dan saya apresiasi dengan FA Thailand yang memang juga mungkin ada mekanisme sendiri tapi saya tidak mau ikut campur," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada pewarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Mengenai apakah PSSI akan menghukum para pemain atau staf pelatih, Erick Thohir mengungkapkan bahwa para pemain dan staf pelatih yang sebenarnya diintervensi lebih dahulu oleh pemain dan staf pelatih Thailand.

Baca Juga: Tak Ingin Messi Cedera Gara-gara Lapangan Berlubang, Erick Thohir: Tak Boleh Dipakai, yang Datang Bukan Tim Kacang

"Yang diintervensi kita kok. Kenapa kita mesti hukum diri kita? Jadi ya tentu kita harus ada koreksi tapi kalau menghukum mereka (pemain dan staf timnas) tidak mengintervensi. Itu tindakan provokasi yang saya rasa ada yang bisa ditolerir atau tidak," kata Erick.

Dalam final SEA Games 2023 yang mempertemukan timnas Indonesia U-22 melawan Thailand U-22, insiden keributan terjadi bermula saat pemain Thailand Yotsakorn Burapha mencetak gol penyeimbang kedudukan pada masa perpanjangan waktu babak kedua.

Dalam laga tersebut Indonesia yang unggul 2-0 terlebih dahulu disamakan kedudukannya menjadi 2-2 di masa tambahan waktu babak kedua.

Usai menyamakan kedudukan, para pemain beserta staf pelatih Thailand berlari ke arah bangku ofisial tim Indonesia dan melakukan selebrasi. Selebrasi itu memicu konfrontasi dari kedua belah pihak sehingga laga sempat terhenti beberapa menit.

Laga berlanjut ke babak extra time, Indonesia kembali unggul dari Thailand 3-2. Namun konfrontasi kembali terjadi antara kedua belah pihak yang melibatkan ofisial tim dan para pemain.

Baca Juga: Resmi Datangkan Timnas Argentina ke SUGBK, Erick Thohir: Ini Bukti PSSI yang Sekarang Serius, Bukan Kaleng-kaleng

Bahkan manajer timnas Indonesia Sumardji dikeroyok oleh sejumlah staf pelatih Thailand. Insiden itu menyebabkan laga sempat terhenti kembali.

Seusai terjadinya insiden, Indonesia menambah 2 gol dan mengunci medali emas SEA Games setelah penantian selama 32 tahun dengan skor akhir 5-2.

Insiden tersebut menyebabkan total empat kartu merah untuk kedua tim. Menjadikannya rekor kartu terbanyak dalam gelaran acara SEA Games. Kartu merah itu diberikan kepada satu pemain Indonesia Komang Teguh. Sementara sisanya diberikan kepada tiga pemain Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI