Buntut Keributan di Final SEA Games 2023, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna Dilarang Bermain 6 Bulan

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 00:40 WIB
Buntut Keributan di Final SEA Games 2023, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna Dilarang Bermain 6 Bulan
Para pemain dan ofisial saling dorong dan pukul disela-sela pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia vs Thailand di Phnom Penh pada 16 Mei 2023. Mohd RASFAN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi sepak bola Thailand (FA) pada Selasa menskors dua pemainnya menyusul keributan yang terjadi pada final SEA Games 2023 melawan timnas Indonesia U-22.

Setelah membentuk panitia penyelidikan, asosiasi sepak bola Thailand memutuskan untuk menghukum dua pemainnya, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna, dengan larangan bermain selama enam bulan.

Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 Marselino Ferdinan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Thailand Chayapipat Supunpasuch (kanan) saat pertandingan Final Sepak Bola SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 Marselino Ferdinan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Thailand Chayapipat Supunpasuch (kanan) saat pertandingan Final Sepak Bola SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.

Selain kedua pemain tersebut, pelatih kiper dan dua staf yang terlibat dalam insiden dicopot dari jabatannya selama satu tahun.

"Tim pencari fakta sepakat bahwa sebagai orang dewasa, pelatih kiper dan ofisial tim harus cukup dewasa untuk mengendalikan situasi dan memberikan contoh yang baik bagi para pemain, yang berusia di bawah 22 tahun," kata FA Thailand dalam sebuah pernyataan resmi dilansir ANTARA dari AFP, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga: Spasojevic Lebih Kagumi Cristiano Ronaldo Ketimbang Lionel Messi, Alasannya Sederhana

FA Thailand memberikan hukuman yang lebih ringan kepada Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna karena mereka masih di bawah umur 22 tahun.

"Sementara mereka mengambil bagian dalam insiden itu, mereka berada di bawah tekanan pertandingan dan telah meminta maaf, dan mereka masih muda, inilah alasan untuk mengurangi hukuman mereka," kata FA Thailand.

Dalam pertandingan final itu, Thailand yang tertinggal dua gol dari Indonesia, mencetak gol pada pengujung babak kedua untuk menyamakan kedudukan.

Seusai menyamakan kedudukan, para pemain beserta staf pelatih Thailand berlari ke arah bangku ofisial tim Indonesia dan melakukan selebrasi yang memicu konfrontasi dari kedua belah pihak sehingga laga sempat terhenti beberapa menit.

Dalam masa babak extra time, Indonesia kembali unggul atas Thailand 3-2. Namun konfrontasi kembali terjadi antara kedua belah pihak yang melibatkan ofisial tim dan para pemain.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Argentina, Spasojevic: Nggak Tiap Hari Bisa Lawan Juara Dunia

Bahkan manajer timnas Indonesia Sumardji mengalami luka karena keributan antarpemain dan ofisial kedua tim. Insiden itu menyebabkan laga sempat terhenti kembali.

Seusai terjadinya insiden, Indonesia menambah 2 gol dan mengunci medali emas SEA Games setelah penantian selama 32 tahun dengan skor akhir 5-2.

Pada pertandingan itu wasit mengeluarkan total empat kartu merah untuk kedua tim. Menjadikannya rekor kartu terbanyak dalam gelaran acara SEA Games. Kartu merah itu diberikan kepada satu pemain Indonesia Komang Teguh. Sementara sisanya diberikan kepada tiga pemain Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI