Suara.com - PSSI-nya Thailand alias FAT telah merilis sanksi yang dijatuhkan kepada personel tim nasional mereka buntut dari keributan melawan Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2023, Selasa (23/5/2023). Hukuman yang dijatuhi beraneka ragam dari mulai tampil di tim nasional selama enam bulan sampai satu tahun.
Seperti diketahui, duel yang pada akhirnya dimenangi Timnas Indonesia U-22, 5-2 itu memang diwarnai keributan. Bahkan, terjadi aksi pukul-pukulan yang melibatkan kedua kesebelasan.
Melalui keterangan resmi di laman resmi FAT, mereka telah merilis hukuman dari hasil investigasi yang dikepalai oleh Amnuay Nimmano. Mereka menjatuhi sanksi selama satu tahun dari tugas di timnas Thailand kepada tiga ofisial dengan rincian satu pelatih kiper dan dua orang staf tim.
Dalam keterangannya tiga orang ini seharusnya bisa bertindak mengawasi perilaku pemain. Dari segi usia dan pengalaman tiga orang ini tentu lebih tahu mana yang benar dan tidak.
"Penangguhan tugas atas nama semua tim nasional Thailand selama 1 tahun," tulis pernyataan FAT, Selasa (23/5/2023).
Adapun dua pemain ditangguhkan dari tugas di tim nasional selama enam bulan. Dua pemain itu yakni kiper Soponwit Rakyart dan pemain Thirapak Prueangna.
Soponwit Rakyart berlari terbukti menyerang Komang Teguh. Sementara Thirapak dianggap ikut serta dalam penyerangan ke Timnas Indonesia U-22.
Hukuman untuk pemain lebih ringan mengingat keduanya masih muda. Selain itu, Soponwit Rakyart dan hirapak Prueangna telah meminta maaf secara terbuka kepada publik.
"Penangguhan tugas (berpartisipasi dalam kompetisi) atas nama tim nasional Thailand kelompok umur manapun selama 6 bulan," lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: 3 Klub Besar Liga Malaysia yang Cocok Dibela Ramadhan Sananta