Suara.com - PSS Sleman resmi menunjuk Gustavo Lopez sebagai manajer tim untuk mengarungi kompetisi Liga Indonesia musim depan. Pengumuman ini tentu cukup mengejutkan publik karena rekam jejak lelaki asal Argentina itu.
Sebelum resmi menjabat sebagai manajer PSS, Gustavo Lopez sempat menjadi salah satu pemain yang mewarnai kompetisi sepak bola Indonesia. Sejumlah klub pernah menggunakan jasanya.
Dia pun merasa sangat termotivasi dengan tugas barunya ini. Menurut Gustavo Lopez, target terbesarnya ialah membawa skuad Super Elang Jawa kembali bersinar di kompetisi kasta tertinggi.
"Saya sangat termotivasi dan senang bergabung bersama keluarga besar PSS Sleman dengan sejarah dan fanatisme suporter yang sangat besar. Bukan tugas yang mudah, tapi semoga saya bisa bersama-sama menjalankan hal tersebut dengan baik," terang Gustavo.
"Saya datang ke PSS untuk mencoba bantu tim menjadi lebih baik dan semoga kami bisa mewujudkan hal tersebut," sambungnya.
Dengan pengumuman ini, Gustavo Lopez resmi menggantikan posisi manajer tim sebelumnya yaitu Dewanto Rahadmoyo yang akan menempati posisi lain di manajerial PT PSS.
Profil Gustavo Lopez
Gustavo Lopez merupakan mantan pesepak bola asal Argentina yang pernah menghabiskan kariernya bersama klub profesional di tanah air. Saat masih aktif bermain, dia dikenal sebagai sosok gelandang yang berkualitas.
Lelaki bernama lengkap Gustavo Fabian Lopez ini pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia pada musim 2006/2007 saat direkrut Persela Lamongan.
Sebelum ke Indonesia, dia sempat berkarier bersama Lanus (2003), CA Los Andes (2003), Estudiantes de Merida (2004), Huracan CR (2005), Barracas Central (2006).
Setelah itu, dia sempat singgah bersama Alianza FC (2007), Buducnost Podgorica (2007-2009), River Plate Puerto Rico (2009-2010).
Gustavo Lopez sempat kembali direkrut Persela Lamongan pada 2011-2013, sebelum akhirnya direkrut Arema Cronus (2013-2014), dan kemudian bergeser ke Malaysia untuk memperkuat Terengganu FC.
Setelah meninggalkan Malaysia, Gustavo Lopez sempat dipinang Madura United pada 2017-2018, dan terakhir kali memperkuat PS Tira (2008).
Pekerjaan terakhir yang dijalani lelaki berusia 40 tahun ini sebelum ditunjuk sebagai manajer PSS Sleman ialah menjadi Direktur Teknik Persela Lamongan.
Namun, tugasnya bersama klub yang membesarkan namanya di Indonesia itu tak terlalu lama. Sebab, dia akhirnya mengakhiri tugasnya itu pada akhir 2022.
[Muh Faiz Alfarizie]