Suara.com - Belakangan trik lemparan ke dalam di sepak bola menjadi perbincangan seiring keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023. Jauh sebelum ini, ada sosok Rory Delap, pemilik lemparan dalam ke jauh paling fenomenal.
Trik lemparan ke dalam jarak jauh ini menjadi senjata mematikan Timnas Indonesia U-22 saat meraih medali emas tersebut.
Hal ini terlihat di babak semifinal dan final, di mana tiga lemparan ke dalam jarak jauh itu berbuah gol masing-masing dua gol ke gawang Vietnam dan satu gol ke gawang Thailand.
Pemain yang melakukan trik itu pun berbeda-beda. Di laga Vietnam ada Pratama Arhan, sedangkan di laga Thailand ada nama Alfeandra Dewangga.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Indra Sjafri Tukangi Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2023
Tak ayal trik lemparan ke dalam jarak jauh ini menjadi perbincangan. Tak hanya di Indonesia, melainkan juga di Vietnam.
Berbicara soal lemparan ke dalam jarak jauh ini, ternyata trik ini sudah dipakai sejak lama, bahkan di liga paling bergengsi seperti Liga Inggris.
Pemain yang paling terkenal dengan trik ini adalah Rory Delap saat membela Stoke City. Ia menjadi sosok yang ditakuti saat timnya mendapat lemparan ke dalam di area lawan.
Karena kehebatannya dalam melakukan trik ini, pelatih ternama seperti Arsene Wenger menakutinya. Bahkan Sir Alex Ferguson pun mengubah sisi lapangan Old Trafford agar tak menguntungkan Rory Delap.
Lucunya lagi, kehebatan Rory Delap dalam melakukan lemparan ke dalam jarak jauh membuat kiper lawan rela membuang bola agar menjadi sepak pojok, ketimbang lemparan ke dalam.
Baca Juga: CEK FAKTA: Pemain Timnas Thailand Dilempar Batu di Bandara Setelah Dikalahkan Timnas Indonesia
Profil Rory Delap
Rory Delap merupakan pesepak bola berkebangsaan Inggris yang lahir di Sutton pada 6 Juli 1976 atau 46 tahun silam. Ia sendiri memiliki posisi asli sebagai gelandang.
Kiprahnya di sepak bola bermula di Carlisle United pada 1992 hingga menembus tim utama pada 1994 dan bertahan hingga 1998.
Setelah membela Carlisle United, ia dipinang oleh Derby County pada 1998 dengan harga hanya 200 ribu poundsterling kala itu.
Meski murah, Delap punya keterampilan apik sebagai gelandang, termasuk dalam mencetak gol. Salah satunya kala ia membobol gawang Chelsea sebanyak dua kali pada musim 1999/2000.
Penampilan apiknya bersama Derby County membuat Delap kemudian dipinang oleh Southampton dan memecahkan rekor transfer klub pada 2001 dengan harga 4 juta poundsterling.
Dalam kiprahnya bersama Southampton, Delap mampu membawa klubnya ke final Piala FA pada 2002/2003 dan lolos ke Piala UEFA pada 2003/2004.
Usai tampil apik sepanjang membela Southampton, Delap dipinang oleh Sunderland pada 2005. Namun kariernya tak berjalan mulus bersama The Black Cats.
Semusim kemudian, ia dipinjamkan ke Stoke City pada 2006 dan kemudian dipermanenkan oleh pelatihnya saat itu, Tony Pullis, pada 2007.
Usai dipermanenkan, kisah Delap di Stoke City pun menjadi legenda tersendiri. Ia mampu membawa tim berjuluk The Potters itu promosi ke kasta teratas.
Promosinya Stoke City sendiri tak lepas dari kemampuan lemparan jarak jauhnya yang dimanfaatkan oleh Tony Pullis. Apalagi saat itu The Potters punya pemain dengan postur jangkung.
Usai promosi, Delap dengan lemparan ke dalamnya yang jauh meneror Liga Inggris atau Premier League dari 2008 hingga 2012.
Banyak klub yang telah menjadi korbannya, seperti Arsenal dan Chelsea. Karena lemparan ke dalamnya juga, Stoke City berhasil menembus Liga Europa 2011/2012.
Karena usianya yang mulai menua, Delap pun mulai tersisih dari skuad utama Stoke City. Pada 2013, ia memutuskan berpisah dengan klubnya itu dan kemudian pensiun pada tahun yang sama, usai tampil singkat bagi Burton Albion.
Meski lahir di Inggris, Delap ternyata memilih membela Republik Irlandia. Tercatat ia telah membela negara itu sejak 1998 hingga 2004.
Kini, Delap telah mendalami dunia kepelatihan. Sempat menjadi pelatih akademi Derby County, ia kini berstatus pelatih bagi Stoke City sebagai Caretaker.
Kontributor: Felix Indra Jaya