Thailand Didesak Pecat Staf Pelatih Beringas yang Baku Hantam dengan Timnas Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 18 Mei 2023 | 10:52 WIB
Thailand Didesak Pecat Staf Pelatih Beringas yang Baku Hantam dengan Timnas Indonesia
Para pemain dan ofisial saling dorong dan pukul disela-sela pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia vs Thailand di Phnom Penh pada 16 Mei 2023. Mohd RASFAN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Thailand, Piyapong Pew On berharap tim Gajah Perang Muda bisa berbenah pasca kegagalan merebut medali emas SEA Games 2023, salah satunya dengan menyingkirkan staf pelatih yang tak bertanggung jawab.

Thailand U-22 harus puas jadi runner-up SEA Games 2023 setelah dikalahkan Timnas Indonesia U-22 dalam laga final di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam WIB.

Duel Timnas Indonesia vs Thailand berlangsung dengan tensi panas. Skuad Garuda Muda pada akhirnya menang 5-2 lewat babak perpanjangan waktu.

Di sela-sela pertandingan, terjadi dua kali keributan yang melibatkan pemain dan ofisial kedua tim hingga saling baku hantam di pinggir lapangan.

Baca Juga: Rute Arak-arakan Timnas Indonesia U-22 Berubah! Kini Start di SUGBK

Thailand dianggap jadi kubu yang pertama kali melakukan provokasi hingga pecahnya keributan. Pasca menyamakan kedudukan 2-2 di menit akhir waktu normal, ofisial dan pemain mereka menerjang bangku cadangan Indonesia.

Manajer timnas Indonesia U-22 Kombes Sumardji dipukuli ofisial Thailand. (Dok. Tangkapan layar RCTI)
Manajer timnas Indonesia U-22 Kombes Sumardji dipukuli ofisial Thailand. (Dok. Tangkapan layar RCTI)

Sementara dalam keributan kedua, mereka turut menyerang Timnas Indonesia yang melakukan selebrasi di hadapan mereka pasca mencetak gol ketiga melalui Irfan Jauhari di awal babak perpanjangan waktu.

Manajer Garuda Muda Kombes Pol. Sumardji yang pada saat itu berusaha melerai justru jadi korban hingga jatuh tersungkur dengan mulut berdarah.

Terkait insiden ini, legenda Thailand Piyapong Pew On mengatakan bahwa seharusnya ofisial dari Gajah Perang muda tidak melakukan tindakan tersebut karena harus membimbing para pemain junior.

"Insiden kekerasan yang terjadi di final merupakan sesuatu yang harus dipelajari pemain Thailand, terutama pengendalian emosi yang sangat penting dalam pertandingan seperti ini," ucap Piyapong dikutip dari Thairath via BolaTimes--jaringan Suara.com, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga: Peraih Emas SEA Games 1991: Timnas Indonesia Kini Setara Vietnam dan Thailand

"Anak muda mungkin tidak memiliki pengalaman, tapi ketika itu terjadi, setiap orang harus mengingatnya sebagai pelajaran," tambahnya.

Dia menganggap Timnas Thailand U-22 harus berbenah dengan menyingkirkan para ofisial yang ikut dalam keributan alias tak bertanggung jawab memberi contoh baik kepada atlet muda.

"Soal perkelahian bukan hal yang tidak pernah ada di sepak bola. Tapi itu adalah hal yang seharusnya tidak terjadi dan yang tidak bisa dimaafkan adalah staf pelatih sempat ribut dengan Indonesia. Padalah seorang ofisial punya kewajiban untuk melarang pemain, jangan melakukan kekerasan sendiri," tegas Piyapong Pew On.

"Masalah ini, asosiasi harus mengeluarkan sanksi berat. Pelatih Issara Sritaro tidak terlibat, dia harus dibedakan. Orang yang salah itu adalah staf ofisial. Bawa orang-orang yang lebih dewasa untuk membimbing anak-anak, Jika tidak maka kita akan hancur seperti final SEA Games ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI