Suara.com - Medali emas pertama yang diraih Timnas Indonesia pada ajang sepak bola SEA Games 1987 tak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Bertje Matulapelwa. Yang istimewa, ini merupakan prestasi pertama skuad Merah Putih di kancah internasional.
Prestasi mentereng yang diraih Bertje Matulapelwa ini memang sangat luar biasa. Dia menjadi satu-satunya pelatih lokal yang mampu mempersembahkan medali emas sepak bola SEA Games untuk Timnas Indonesia.
Sebab, satu-satunya pelatih lain yang bisa mencapai prestasi serupa hanyalah Antoni Polosin, juru taktik berkebangsaan Rusia yang berhasil mengantarkan skuad Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991.
Profil Bertje Matulapelwa
Baca Juga: SEA Games 2023: Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Timor Leste dan Link Live Streaming
Sebagai informasi, lelaki bernama lengkap Magis Bertje Matulapelwa ini merupakan sosok pesepak bola uyang berasal dari Ambon. Dia lahir pada 1 Januari 1941. Saat masih aktif bermain, Bertje bermain sebagai gelandang bertahan.
Karier sepak bolanya memang dimulai pada 1960-an. Setidaknya, hanya ada dua klub yang diperkuat Bertje sepanjang kariernya, yakni Pusparagam dan PSA Ambon.
Kiprahnya bersama Timnas Indonesia dimulai pada 1985. Ketika itu, Bertje ditunjuk PSSI untuk menggantikan Trio Muhammad Basri, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir.
Ketiganya dianggap gagal karena hanya bisa mengantarkan skuad Merah Putih meraih runner-up pada sebuah turnamen yang berlangsung di Thailand pada medio 1984.
Pada tahun pertamanya mengasuh Timnas Indonesia, Berthe memang belum begitu impresif. Dia hanya bisa membawa Indonesia melaju ke semifinal SEA Games 1984. Saat itu, Merah Putih digulung Thailand tujuh gol tanpa balas.
Baca Juga: Sosok Doni Haryono, Atlet Voli Andalan Timnas Indonesia di SEA Games 2023 Berkarier di Liga Jepang
Tugas berikutnya yang dijalani Bertje ialah menangani skuad Garuda di Asian Games 1986. Turnamen yang berlangsung di Seoul ini menjadi awal mula magis sang pelatih.
Sebab, Indonesia secara mengejutkan mampu bersaing dengan negara-negara kuat di Asia. Bahkan, pada fase grup, Indonesia bisa mendampingi Arab Saudi ke fase gugur.
Setelah berhasil menang 4-3 via adu penalti melawan Uni Emirat Arab pada fase perempat final, langkah tim Merah Putih harus kandas di semifinal karena dibungkam Korea Selatan dengan skor 0-4.
Kegagalan di Asian Games 1986 ternyata menjadi titik balik bagi Bertje Matulapelwa dan anak asuhnya. Sebab, setahun berselang, mereka sukses meraih prestasi menggembirakan di SEA Games 1987.
Setelah menemani Thailand lolos ke fase gugur, Indonesia sukses menggasak Myanmar 4-1 di semifinal. Pada fase puncak, skuad Merah Putih berhasil menggilas Malaysia dengan skor 1-0 untuk membalaskan dendam pada edisi sebelumnya.
Medali emas pertama yang diraih Timnas Indonesia pada SEA Games 1987 ini memang tak diraih secara mudah. Sebab, Bertje harus bisa menggabungkan dua kubu pemain Indonesia yang berkarier di dua kompetisi yang berbeda, yakni Perserikatan dan Galatama.
[Muh Faiz Alfarizie]