Suara.com - Pemain jebolan Timnas Indonesia, Shayne Pattyanama dan Sandy Walsh, mencatatkan nasib yang berbeda saat bertanding bersama timnya masing-masing pada akhir pekan ini. Shayne Pattynama sukses mencatatkan kiprah impresif bersama klubnya, Viking FK, pada pertandingan lanjutan Liga Norwegia 2022-2023. Dia ikut andil dalam pesta gol yang terjadi pada pekan keempat.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Viking, Minggu (30/4/2023) itu, Shayne Pattynama berhasil membantu Viking FK menang dengan skor 7-3 atas Hamarkameratene.
Sebetulnya, pada laga babak pertama, Viking FK sempat tertinggal 0-1 lewat gol Pal Alexander Kirkevold (23’), tetapi kemudian disamakan oleh Nicholas D’Agostino pada menit ke-48.
Memasuki babak kedua, pesta gol tim tuan rumah dimulai. Hanya dalam tempo kurang dari 20 menit, Viking FK sukses mencetak tiga gol via Sander Svendsen (50’), Sondre Bjorshol (61’), dan Lars-Jorgen Salvesen (69’).
Baca Juga: SEA Games 2023: Alasan Timnas Indonesia Baru Bisa Pelajari Kekuatan Myanmar Sore Ini
Shayne Pattynama pun ikut mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-72, kemudian disusul gol Zlatko Tripic (78’) dan Harald Nilsen Tangen (85’).
Adapun Hamarkameratene hanya bisa membalas dua gol lewat John Olav Norheim (74’) dan Aleksander Melgalvis Andreassen (83’).
Sementara itu, nasib tragis justru dialami Sandy Walsh bersama klubnya, KV Mechelen, pada pertandingan final Piala Belgia 2022-2023.
Bermain sebagai starter dan tampil selama 2x45 menit, Sandy Walsh gagal membantu KV Mechelen setelah ditumbangkan Royal Antwerp di King Baudouin Stadium, Minggu (30/4/2023).
Pada laga ini, Royal Antwerp sukses unggul dua gol lewat gol yang dicetak Vincent Janssen via eksekusi penalti (35’) dan Michel-Ange Balikwisha (81’).
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia U-22 Jelang Lawan Myanmar di SEA Games 2023
Akibat kekalahan ini, Sandy Walsh dan kawan-kawan harus puas menjadi runner-up Piala Belgia 2022-2023.
Pencapaian ini sebetulnya cukup istimewa bagi KV Mechelen. Sebab, di kompetisi Liga Belgia 2022-2023, mereka hanya bisa mengakhiri persaingan di peringkat ke-13 dari 18 kontestan.
Anak asuh Steven Defour memang hanya mampu meraup 40 poin dari total 34 pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Belgia itu.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie