Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyerahkan masalah kuota pemain asing untuk kompetisi Liga Indonesia musim depan kepada operator liga yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Kita tunggu saja, apakah naturalisasi berapa, yang pasti terakhir bebas. Lalu ada pemain enam (asing) seperti standar AFC, katanya di mana satu (pemain asal) Asia Tenggara yang enam tidak dari Asia Tenggara. Silakan," kata Erick seprti dimuat Antara, Sabtu (29/4/2023).
Sebelumnya pada acara Sarasehan Sepak bola Nasional pada Maret lalu, sejumlah klub Liga 1 meminta agar kuota pemain asing di kompetisi domestik dapat ditambah. Hal itu dimaksudkan agar sesuai dengan standar kompetisi AFC.
Usulan yang diminta klub-klub Liga 1 itu adalah komposisi 5 +1, yakni lima pemain asing internasional ditambah satu pemain asing dari Asia atau Asia Tenggara.
Baca Juga: Hasil Babak I Timnas Indonesia U-22 vs Filipina: Marselino Ferdinan Pecah Kebuntuan Tim Merah Putih
Lebih lanjut sempat muncul wacana bahwa masing-masing klub hanya dapat diperkuat maksimal dua pemain naturalisasi.
Hal itu kemudian sempat memicu polemik karena faktanya pada musim lalu ada klub yang diperkuat lebih dari satu pemain naturalisasi.
Selain itu, beberapa pemain naturalisasi seperti Marc Klok juga menyatakan keberatannya atas pendekatan yang dianggapnya diskriminatif tersebut.
Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa dirinya sudah meminta LIB untuk segera memaparkan jadwal liga musim 2023/2024. Menteri BUMN itu menyampaikan bahwa LIB akan melakukan paparan tersebut pada pekan depan, untuk kemudian agenda liga tersebut dapat dipresentasikan kepada pihak kepolisian.
Liga 1, yang akan bernama Liga Indonesia musim depan, direncanakan berlangsung pada 1 Juli 2023 dan berakhir pada April 2024.
Baca Juga: Prediksi AS Roma vs AC Milan di Liga Italia: Preview, Susunan Pemain dan Skor
Namun jadwal tersebut ungkap Erick masih mungkin memanjang sampai Mei, karena pada Januari tahun depan terdapat kompetisi Piala Asia untuk Timnas Indonesia senior.
Erick juga menyampaikan bahwa pada musim depan, manajemen klub akan menjadi salah satu fokus perhatiannya. Ia tidak ingin masalah-masalah seperti pembayaran gaji pemain yang bermasalah atau hal-hal terkait keuangan masih terjadi di liga musim depan.
"Standardisasi klub akan kita terapkan. Klub-klub yang mau serius main di Liga 1 mesti diaudit per tiga bulan, supaya jangan nanti klubnya ada masalah pemainnya tidak dibayar. Kan gitu konteksnya, ini kayak lingkaran yang tidak putus-putus," ucapnya.