Suara.com - Manajer Manchester United, Erik ten Hag mengaku tidak segan untuk menggunakan pendekatan keras ala "hairdryer treatment" ala Sir Alex Ferguson andai pemainnya tampil melempem.
Hal itu disampaikan Erik ten Hag setelah Manchester United tersingkir dari perempat final Liga Europa 2022-2023 usai kalah 0-3 dari Sevilla pada leg kedua hingga kalah agregat 2-5.
MU menyerah setelah kebobolan oleh Youssef En-Nesyri saat laga baru berjalan delapan menit di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan disusul blunder Harry Maguire dan David De Gea untuk dua gol terakhir.
"Kadang-kadang ya, saya bisa menjadi keras dalam situasi tertentu," kata Erik ten Hag ketika ditanya apakah dia sering bersikap tegas kepada para pemainnya seperti dikutip dari Sky Sports, Minggu (23/4/2023).
Baca Juga: Jadwal Semifinal Piala FA: Manchester City vs Sheffield, Brighton vs Manchester United
"Ini adalah alat tetapi ini tentang waktu. Anda perlu tahu kapan menggunakannya. Sebagai seorang pelatih, Anda dapat memilih banyak gaya komunikasi, dan ini adalah salah satunya."
"[Pada hari Kamis], Anda dapat mengatakan bahwa saya benar-benar marah. Bagi saya, itu sangat tidak dapat diterima. Anda dapat membuat kesalahan, tetapi Anda harus melanjutkannya."
"Jika Anda bermain di perempat final Liga Europa, Anda harus memberikan segalanya dan kami tidak melakukannya."
Penegasan itu disampaikan Ten Hag jelang Manchester United menghadapi Brighton & Hove Albion dalam laga semifinal Piala FA 2022-2023 di Stadion Wembley, London pada Minggu (23/4/2023) malam WIB.
Meski memberi ancaman andai timnya kembali tampil buruk, Ten Hag secara diplomatis turut memuji kerja keras para pemainnya yang selalu bisa bangkit usai mendapat hasil-hasil buruk.
Baca Juga: Kisah Kutukan Nomor Punggung 7 di Manchester United
“Saya pikir kami telah memainkan pertandingan terbanyak dari tim mana pun di seluruh Eropa, tetapi para pemain sampai titik tertentu mampu. Kami memiliki pemain dalam skuad yang dapat menangani beban sejumlah pertandingan," jelas Ten Hag.