Suara.com - Mengenang momen Lionel Messi yang nyaris pensiun dini di usia 18 tahun karena mendapat tekel brutal dari pemain Chelsea, Asier del Horno.
Messi dikenal sebagai pesepak bola terbaik sejagat saat ini berkat kemampuan olah bolanya, kemampuannya mencetak gol, dan kemampuannya menciptakan assist.
Soal gol dan assist, pemain yang kini berusia 35 tahun itu tak perlu diragukan lagi. Total 804 gol dan 355 assist telah dibuatnya sepanjang kariernya.
Lalu soal olah bola atau dribel, juga tak ada yang meragukan kapasitas pemain berjuluk La Pulga itu yang sulit dihentikan oleh lawan.
Baca Juga: 5 Pemain Barcelona yang Pernah Raih Ballon dOr, No.1 Lionel Messi
Dalam kariernya, Messi dikenal sebagai pemain yang sulit dihentikan saat membawa bola. Karenanya, lawan pun banyak memberikan tekel kepadanya.
Kemampuan olah bola dengan dribel ini sendiri menjadi senjata andalan Messi sejak awal berkarier. Meski begitu, kemampuan dribel ini hampir membuat kariernya hancur di usia dini.
Hal ini tak lepas dari tekel-tekel brutal dari bek lawan kepadanya, termasuk salah satunya tekel brutal dari Asier del Horno kepada Messi yang baru berusia 18 tahun.
Tekel brutal itu didapatkan Messi kala masih berseragam Barcelona yang saat itu bertandang ke markas Chelsea di leg pertama 16 besar Liga Champions 2005/2006. Bagaimana kisahnya?
Tekel Brutal ke Lutut
Di leg pertama 16 besar Liga Champions 2005/06 ini, pelatih Barcelona, Frank Rijkaard, mempercayakan Lionel Messi sebagai starter.
Sejak awal pertandingan, Messi yang masih berusia 18 tahun mampu membuat lini pertahanan Chelsea di sisi kiri kerepotan.
Kelincahan Messi dalam mengolah si kulit bundar lewat kontrol dan dribelnya pun membuat Asier del Horno yang berstatus bek kiri Chelsea di laga itu jatuh bangun.
Bahkan karena kesulitan itu, pemain yang didatangkan Chelsea dari Athletic Bilbao pada 2005 itu pun melepaskan tekel brutal ke Messi.
Tekel brutal itu dilakukan Del Horno dengan menerjang lutut kiri Messi yang baru saja mengontrol bola lambung hasil umpan rekannya.
Namun, tekel itu luput dari pengamatan wasit. Sehingga tak ada kartu yang keluar. Beruntung bagi Messi, tekel itu tak membuatnya mendapat cedera parah.
Sejurus kemudian, Del Horno kembali melanggar Messi. Berbeda dengan pelanggaran pertamanya yang brutal, pemain asal Spanyol ini hanya melakukan pelanggaran ringan dengan menabrakkan badannya ke La Pulga.
Pelanggaran itu membuat dua pemain tersebut terkapar di lapangan. Namun wasit yang bertugas kala itu mengambil keputusan untuk memberi kartu merah kepada Del Horno.
Kartu merah ini pun menjadi pertanyaan, mengingat pelanggaran itu tak terlampau fatal, berbeda dengan pelanggaran pertama berupa tekel ke arah lutut Messi.
Banyak yang meyakini bahwa wasit memberi kartu merah untuk pelanggaran kedua yang dibuat Del Horno itu karena pelanggaran pertamanya ke Messi yang luput dari perhatian sang pengadil.
Pasca tekel brutal itu, Messi pun masih bisa melanjutkan kariernya dan berhasil menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola.
Lantas bagaimana dengan Del Horno? Pasca tekel brutal itu kariernya justru jeblok. Di akhir musim atau di tahun 2006, Chelsea memutuskan melepasnya ke Valencia.
Setelahnya ia pun berkarier di Spanyol dengan membela Valencia, Athletic Bilbao, Real Valladolid, dan Levante, sebelum akhirnya pensiun pada 2012 atau saat usianya 31 tahun akibat cedera.
[Penulis: Felix Indra Jaya]