Infografis
Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir merespons situasi Justin Hubner yang batal dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia (WNI). Erick mengaku tidak bisa melarang jika sang pemain berubah pikiran untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Sebelumnya anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyebut tidak melanjutkan proses naturalisasi Justin Hubner. Arya mengatakan ada permintaan bek Wolves U-21 itu yang tak dapat dipenuhi oleh PSSI.
Erick sendiri mengaku sudah berupaya agar Justin Hubner tetap mau menjadi WNI untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia. Namun, ia tak bisa memaksa kehendak jika bek tengah berusia 19 tahun itu berubah pikiran.
"Proses naturalisasi sudah jalan, sudah disepakati, kita kurang apa? Kita PSSI mendorong naturalisasi U-20 secara proses hukum, sudah disetujui oleh DPR, sekarang Kemenkumham akan mengusulkan ke Presiden Jokowi," tutur Erick dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
![Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. [dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/19/23453-erick-thohir-pssi.jpg)
"Kalau kemudian ada individu yang berubah pikiran karena satu dan lain hal, saya tidak bisa melarang," sambung pria 52 tahun yang juga menjabat Menteri BUMN itu.
Lebih lanjut, Erick tidak tahu mengapa Justin Hubner tidak melanjutkan proses naturalisasinya. Ketum PSSI juga tidak tahu soal kabar yang mengatakan Justin Hubner meminta sejumlah uang.
"Mungkin ada pemikiran karena kita tidak jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 itu mungkin. Toh, dia juga sudah dipanggil Timnas Belanda (U-20). Atau mungkin ada hal-hal permintaan yang tidak sesuai dengan aturan main kita, mungkin," kata Erick.
"Saya tidak tahu, saya tidak menuduh. Media pernah bertanya angka ke telinga saya, saya bilang saya tidak dengar."
Dengan batalnya Justin Hubner, itu berarti hanya ada dua pemain yang proses naturalisasinya tetap lanjut saat ini. Mereka adalah Ivar Jenner dan Rafael Struick.
Baca Juga: Polemik Hadiah Juara BRI Liga 1, Erick Thohir Kucurkan Rp 2 Miliar ke PSM
"Dinamika ini bisa terjadi di sepak bola, yang penting PSSI bekerja dengan benar, transparan dan ada hasilnya. Kalau keputusan individu saya tidak bisa komentar," tukas Erick.
