"Saya rasa saya bersama pak Zainudin Amali (Wakil Ketua Umum PSSI) dan Exco (Komite Eksekutif PSSI) punya komitmen sepak bola yang bersih dan tentu berprestasi," ujar Erick.
"Jadi kalau ternyata liga ada main mata hukumannya sangat berat.
"Kami sudah punya komitmen itu. Jadi tidak ada istilah main-main sekarang, karena kami ingin menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi."
Liga 1 2022/2023 sendiri berlangsung tanpa degradasi setelah dihentikannya Liga 2, artinya ancaman hukuman match fixing bakal diterapkan di musim depan.
Menarik diperhatikan bagaimana realisasi dari aturan ini. Akankah berhasil, atau justru menuai banyak kontroversi?
[Eko]