Suara.com - Real Madrid akhirnya menanggapi klaim presiden Barcelona, Joan Laporta yang menuding mereka sebagai "klub kesayangan rezim". Mereka melakukan serangan balik dengan mengunggah video yang menunjukkan tudingan sebaliknya.
Laporta pada Senin (17/4/2023) menghadiri konferensi pers di mana dia membantah klubnya bersalah setelah didakwa melakukan suap dalam 'Kasus Negreira'.
Dilansir dari The Athletic, Selasa (18/4/2023), Barcelona dituduh melakukan korupsi atas pembayaran yang mereka lakukan kepada wakil presiden komite wasit sepak bola Spanyol saat itu, Jose Maria Enriquez Negreira.
Dalam kesempatan itu, Laporta turut menyerang rival bersejarah mereka, Real Madrid. Dia mengklaim Los Blancos secara historis sebagai klub yang disukai para pejabat karena dekat dengan rezim, merujuk pada periode sejarah Spanyol ketika Jenderal Francisco Franco memerintah dalam kediktatoran dari 1933 hingga 1975.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Kalahkan Almeria, Atletico Madrid Catatkan Lima Kemenangan Beruntun
Real kemudian merilis video di saluran resmi klub pada Senin malam, di mana mereka bertanya "tim rezim yang mana?" dan mendokumentasikan hubungan Barcelona sendiri dengan Franco.
Mereka menjelaskan bahwa Barcelona menghadiahkan Franco tiga medali dan menjadikannya anggota klub kehormatan pada tahun 1965.
Video tersebut juga menunjukkan bahwa selama rezim Franco, Barcelona memenangkan delapan gelar La Liga dan sembilan Copas del Generalisimo (kini Copa del Rey), sementara Real mengalami periode 15 tahun di mana mereka tidak memenangkan gelar liga domestik.
Mereka juga mengacu pada kata-kata Santiago Bernabeu, pemain legendaris Real yang menjadi nama stadion mereka. Dia pernah berkata "ketika saya mendengar bahwa Real Madrid telah menjadi tim rezim, itu membuat saya ingin mengomel pada ayah dari siapa pun yang mengatakannya".
Video tersebut juga menyoroti bahwa stadion Camp Nou Barcelona dibuka oleh menteri umum Franco, Jose Solis Ruiz, dan klub diselamatkan dari kebangkrutan tiga kali selama rezim tersebut.
Baca Juga: Hasil Getafe vs Barcelona: Blaugrana Ditahan Imbang Tanpa Gol di Coliseum Alfonso Perez
Sebelumnya, Barcelona membantah melakukan kesalahan dan Enriquez Negreira membantah pernah mendukung Barcelona dalam hal keputusan wasit.
Real sebelumnya mengonfirmasi niat mereka untuk bergabung dengan pengaduan melawan Barcelona pada bulan Maret, bersama La Liga dan FA Spanyol, dan menyatakan "keprihatinan terbesar" mereka terkait tuduhan tersebut.
Laporta membahas sikap Real dalam pidatonya, dengan mengatakan: “Mereka (Real) mengaku dirugikan dalam aspek olahraga terkait hal ini (Kasus Negreira). Pernyataan itu datang dari klub, seperti yang kita semua tahu, yang telah disukai dari wasit di masa lalu dan masih hingga saat ini. Klub yang dulu dianggap sebagai 'klub rezim'."
“Kenapa begitu? Karena kedekatan mereka dengan kekuatan politik, ekonomi dan sportif… mungkin harus diingat bahwa selama tujuh dekade, mayoritas presiden dan pejabat dari komite wasit adalah mantan mitra Real Madrid, mantan pemain sepak bola Real Madrid atau mantan eksekutif Real Madrid."
"Selama 70 tahun, orang yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan dalam hal itu berasal dari Real Madrid."
“Melihat sekarang klub ini bergabung dengan pengaduan resmi dan menyatakan diri mereka dirugikan dari sudut pandang olahraga adalah pertunjukan sinisme yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya berharap seluruh persidangan menempatkan mereka di tempat yang seharusnya," pungkas Laporta.