Suara.com - Kapten PSM Makassar, Wiljan Pluim, memang harus melewati perjalanan yang panjang untuk akhirnya meraih gelar juara sekaligus menyabet status sebagai Pemain Terbaik BRI Liga 1 2022/2023.
Wiljan Pluim dinilai sebagai pemain yang punya jasa besar mengantarkan PSM Makassar merengkuh trofi BRI Liga 1 2022/2023. Itulah sebabnya, dia juga diganjar penghargaan individu sebagai Pemain Terbaik.
Kontribusinya untuk PSM Makassar memang cukup apik. Sebab, dari 27 penampilannya, gelandang serang berusia 34 tahun ini berhasil menyumbangkan 11 gol dan 10 assist untuk skuad Juku Eja.
Bisa dibilang, ini adalah masa-masa terbaik bagi Wiljan Pluim sepanjang pengabdiannya bersama skuad Juku Eja sejak pertama kali bergabung pada Agustus 2016 lalu.
Baca Juga: Daftar Pelatih Terbaik di BRI Liga 1 2022-2023
Tak hanya itu, keberhasilan ini turut membayar lunas loyalitas yang selama ini sudah diberikan oleh Wiljan Pluim untuk PSM Makassar selama enam tahun terakhir.
Untuk bisa meraih prestasi semacam ini, Pluim memang harus melewati jalan yang terjal. Bahkan, nasibnya sempat terkatung-katung saat berkarier bersama klub Liga Vietnam, Becamex Binh Duong.
Nasibnya Sempat Merana di Vietnam
Keputusan Pluim menerima pekerjaan dari Becamex Binh Duong sebetulnya memunculkan masalah. Sebab, dia justru mengalami pemutusan hubungan kerja saat situasi dan kondisinya tengah tak baik-baik saja.
Saat itu, Pluim sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami infeksi usus. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi bisa saja berkaitan dengan kebersihan makanan dan konsumsi alkohol.
Baca Juga: Wiljan Pluim Pemain Terbaik BRI Liga 1 2022/2023, Bernardo Tavares Pelatih Terbaik
Akibatnya, Becamex Binh Duong pun memutus kontrak Pluim. Mereka tak bersedia untuk membayar gaji pemain yang tai bisa bermain. Fox Sports Belanda pun saat itu ikut memberitakan pemutusan kontrak tersebut.
Meka juga melaporkannya kepada FIFA. Meskipun demikian, nasib Wiljan Pluim tetap saja terkatung-katung di Vietnam.
Bahkan, dia pun harus menumpang latihan bersama FC Da Nang, klub yang menjadi rival Becamex Binh Duong. Setelah sempat terlunta-lunta inilah, nasib Pluim diselamatkan PSM Makassar.
Ketika itu, pelatih kepala PSM, Luciano Leandro, bersedia merekrut Pluim dengan kontrak awal selama satu tahun. Selepas hengkangnya Luciano Leandro, kehadiran Robert Rene Alberts sebagai juru racik Juku Eja juga semakin membuat Pluim menemukan performa terbaiknya.
[Muh Faiz Alfarizie]