Kumpulan Peristiwa Sepak Bola Indonesia Disorot Dunia, Banyak yang Bikin Malu

Kamis, 13 April 2023 | 20:15 WIB
Kumpulan Peristiwa Sepak Bola Indonesia Disorot Dunia, Banyak yang Bikin Malu
Suporter Indonesia membentangkan spanduk terkait Tragedi Kanjuruhan saat pertandingan sepak bola Grup A Piala AFF 2022 antara Indonesia dan Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak bola Indonesia kerap mendapat sorotan karena peristiwa-peristiwa yang terjadi baik di Tanah Air maupun di luar negeri yang melibatkan para pemainnya. Banyak peristiwa yang memalukan.

Sebab peristiwa yang disorot dunia sepak bola pun rata-rata peristiwa yang negatif, sehingga mencoreng nama Indonesia itu sendiri.

Peristiwa pertama Sepak Bola Gajah Mursyid Effendi. Pada Piala Tiger 1998 silam, Indonesia menjadi sorotan bersama Thailand karena memainkan sepak bola gajah. Hal ini dikarenakan keduanya yang dipastikan lolos semifinal, enggan bertemu Vietnam.

Sepak bola gajah ini terlihat hingga menit-menit akhir, di mana penggawa Indonesia, Mursyid Effendi, melakukan gol bunuh diri secara sengaja agar tim Merah Putih kalah dan tak bertemu Vietnam.

Imbasnya, Indonesia pun mendapat sorotan dan mendapat hukuman dari FIFA berupa denda, serta Mursyid Effendi dilarang aktif di kancah sepak bola.

Pada 2013 lalu, sepak bola Indonesia menjadi sorotan media-media asing karena pemukulan yang dilakukan oleh Pieter Rumaropen terhadap wasit di laga Persiwa Wamena vs Pelita Bandung Raya.

Saat itu, Pieter Rumaropen memukul wasit hingga berdarah dan dilarikan ke rumah sakit. Perbuatannya itu pun mendapat sorotan dan kecaman.

Hingga akhirnya, Pieter Rumaropen kemudian dihukum larangan bermain sepak bola seumur hidup.

Sepak bola Indonesia sempat berduka menyusul kematian penggawa asing Persis Solo asal Paraguay, yakni Diego Mendieta pada 2012 silam.

Baca Juga: Momen Pedih Timnas Indonesia Jadi Runner-up di 5 Edisi SEA Games

Saat itu, ia meninggal karena stres dan sakit keras. Parahnya ia tak bisa berobat karena gajinya tak kunjung dibayar kala itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI