Infografis
Suara.com - Duel Persija Jakarta vs PSS Sleman dalam laga pekan ke-34 alias terakhir BRI Liga 1 2022-2023 dipastikan bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (15/4/2023).
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus. Kepastian ini membuat penantian panjang manajemen Macan Kemayoran pun terwujud untuk memainkan laga terakhir musim ini di SUGBK.
"Ya, sudah pasti main di SUGBK melawan PSS Sleman," kata Ferry Paulus saat ditemui awak media di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (11/4/2023) malam.
Sebelumnya, Jakmania --julukan suporter Persija-- sempat cemas karena tak ada kejelasan mengenai venue Persija vs PSS di SUGBK. Itu setelah Persija dilaporkan tidak mendapat respons dari pengelola SUGBK ketika meminta izin penggunaan stadion.
Baca Juga: Terungkap Gaji Wasit Liga Malaysia, Bak Bumi dan Langit dengan Indonesia, Berikut Nominalnya
Pengelola GBK mengaku perlu ada assesment terkait keamanan mengingat ada perubahan status dari stadion tersebut lantaran sebelumnya disiapkan untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023.
FIFA menginginkan gelaran Piala Dunia U-20 2023 tidak ada pagar membatasi antara tribun dan lapangan. Pagar tersebut sudah dicabut sehingga untuk menggelar laga BRI Liga 1 kini membutuhkan assesment.
![Para pemain Persija Jakarta. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/09/88277-persija-jakarta.jpg)
Terkait ini, Ferry Paulus percaya tidak akan ada masalah. Ia yakin suporter Persija Jakarta, Jakmania sudah tahu bakal berbuat apa.
"Ya memang ada, bukan regulasi yang membedakan antara lokal dan FIFA ya. Tetapi memang dalam peraturan internasional tidak ada pembatas,” kata Ferry.
“Tetapi, teman-teman Jakmania paham betul kondisi itu. Kalau memang betul nanti belum bisa dipasang, mereka juga nanti akan membuat pagar tersendiri."
Baca Juga: Mesin Gol PSM Makassar hingga Witan Sulaeman Segera Gabung Timnas Indonesia U-22
"Terus teman-teman Jakmania juga sudah merancang kalau memang pagar permanennya tidak bisa dipasang atau ada kendala, mungkin pakai pagar manusia," pungkasnya.
