Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berpotensi mengikuti jejak juru taktik legendaris Belanda, Guus Hiddink sebagai musuh negaranya sendiri alias dicap sebagai pengkhianat. Kok bisa?
Nasib Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia memang belum diketahui. Kontrak terakhir juru taktik asal Korea Selatan itu akan rampung akhir tahun 2023.
Andai berlanjut, Shin bakal memimpin Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 yang rencananya bergulir awal 2024.
Mengingat Indonesia masuk di Pot 4 dalam drawing Piala Asia 2023 pada 11 Mei mendatang, potensi skuad Garuda untuk bertemu Korea Selatan cukup besar.
Korea Selatan, negara yang sebelumnya dilatih Shin Tae-yong di Piala Dunia 2018 itu, masuk dalam Pot 1 menyusul ranking mereka yang cukup tinggi di antara para peserta Piala Asia.
Korea berada di Pot 1 bersama tuan rumah Qatar, Jepang, Iran, Australia dan Arab Saudi.
Situasi ini membuat potensi Indonesia bertemu Korea Selatan cukup besar di fase grup.
Andai kejadian, Shin Tae-yong berpotensi dicap sebagai pengkhianat oleh Korea Selatan, apalagi di laga nanti dirinya mampu membawa Indonesia mengalahkan negaranya sendiri.
Hal itu pernah terjadi pada Guus Hiddink ketika memimpin Timnas Rusia pada Piala Eropa atau EURO 2008. Dia dianggap penghianat oleh Belanda.
Baca Juga: Jaga Fokus, PSSI Minta Wartawan Jangan Wawancara Pemain Muda Timnas Indonesia U-22
Pasalnya, Guus Hiddink mampu membawa Rusia mengalahkan Belanda dengan skor 3-1 guna membawa tim berjuluk Beruang Merah itu melenggang ke semifinal sebelum dikalahkan Spanyol 0-3.
Seperti edisi sebelumnya, sebanyak 24 negara peserta akan dibagi ke dalam enam grup yang masing-masing terdiri dari empat tim di Grup A hingga F.
Tim yang menduduki posisi dua teratas dan empat tim urutan tiga terbaik dari masing-masing grup berhak melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Piala Asia 2023 mengalami perubahan host dan tanggal. Sebelumnya, China mengundurkan diri dan status tuan rumah kini diberikan kepada Qatar.
Untuk jadwalnya, AFC menetapkan kompetisi paling akbar antara negara-negara Asia ini pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024.