Suara.com - Klub Liga 1 Prancis Nantes menjawab kontroversi ada pemain beragama Islam "dibuang" ke bangku cadangan karena puasa. Menurut pihak klub, itu bukan hukuman, melainkan bentuk perhormatan.
Pemain muslim yang dicoret klub untuk berlaga saat puasa Ramadhan adalah bek Jaouen Hadjam.
Dia ingin mempertahankan puasa Ramadhannya.
Liga Prancis melarang pemain makan dan minum di pinggir lapangan untuk berbuka puasa. Ini bertolak belakang dari Liga Inggris yang memperbolehkan hal itu.
Baca Juga: Barcelona 0-4 Real Madrid: Benzema yang Puasa, Kok Lewandowski yang Loyo?
Dilaporkan pekan lalu bahwa Federasi Sepak Bola Prancis mengirim email ke klub-klub yang melarang pemain mengonsumsi makanan dan air di sisi lapangan setelah matahari terbenam.
Ini sekarang diikuti oleh Nantes yang memilih untuk mencoret pemain internasional Aljazair Hadjam karena dia ingin menjalankan puasanya.
"Tidak ada kontroversi. Mereka yang berpuasa, saya mendukung mereka... pada hari pertandingan, Anda seharusnya tidak berpuasa," kata manajer klub, Antoine Kombouare, dikutip dari 90minutes.
"Itu bukan hukuman. Saya menetapkan aturan. Itu pilihannya, dan saya menghormatinya."
Laporan di Prancis mengklaim bahwa Hadjam telah setuju untuk berbuka puasa selama perjalanan tandang tetapi akan menjalankannya saat bermain di rumah.
Baca Juga: Skuad Timnas Indonesia U-22 Keluyuran Tak Jelas Selama TC? Konsekuensinya Tak Main-main