Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali membantah dirinya jadi salah satu penyebab dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Menurutnya, tidak ada pelanggaran etik yang dilakukan olehnya sehingga FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.
Kabar ada pelanggaran etik yang dilakukan oleh Amali pertama kali muncul dari Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto. Ia mengatakan ada pelanggaran yang dilakukan Waketum PSSI ketika masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Ini tepatnya pada 2020, di mana pertama kali Indonesia terpilih sebagai tuan rumah kejuaraan tersebut. Amali dianggap mendahului FIFA mengumumkan menang bidding sebagai host.
"Kalau pelanggaran etika kan ada dalam statuta FIFA. Jadi, alasannya (pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20) karena situasi kita yang panas menolak Israel, bukan karena saya dianggap melanggar etik. Dan itu kejadian tahun 2020," kata Zainudin Amali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/6/2023).
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-30 Lengkap: Ada Liverpool vs Arsenal dan Manchester United vs Everton
Meski begitu, Amali mengakui dapat teguran dari FIFA melalui PSSI. Politisi Partai Golkar itu diminta sabar mengumumkan berbagai hal menunggu arahan FIFA.
Selain rumor pelanggaran etik dari FIFA yang ditujukan kepada Zainudin Amali, rumor menyebut pelanggaran etik lainnya berkaitan dengan ditunjuknya Arya Sinulingga sebagai Exco PSSI.
Terlebih, PSSI melalui Arya mengumumkan lebih dulu bahwa FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar pada 31 Maret 2023 di Bali. Padahal, hal ini menjadi wewenang FIFA.
"Mereka cuma kasih tahu, tolong sabar dulu, jangan bicara apa-apa dulu. Karena memang waktu itu saya menyampaikan kepada publik bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dan hal itu terjadi pada 2020, beberapa bulan sebelum FIFA memutuskan penundaan Piala Dunia tersebut ke 2023 karena pandemI," jelas Amali.
"Karena waktu itu logo dan maskot belum di-launching, saya melalui PSSI diminta untuk diingatkan jangan bicara dulu tentang persiapan. Tunggu launching maskot dan logo. Itu saja dan hal tersebut bukan melanggar etika dalam statuta FIFA. Mereka cuma kasih tahu, tolong sabar dulu, jangan bicara apa-apa dulu."
Baca Juga: FIFA Cuma Kasih 'Kartu Kuning', Sepak Bola Indonesia Jangan Terlena dan Tetap Harus Introspeksi
FIFA telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Kini, Argentina digadang-gadang menjadi kandidat kuat host pesta sepak bola terakbar level usia itu menggantikan Indonesia.