Suara.com - Frank Lampard langsung dihadapkan ujian berat setelah ditunjuk Chelsea sebagai manajer interim hingga akhir musim menyusul dipecatnya Graham Potter. Apa responsnya?
Chelsea menjadikan Lampard sebagai pengisi kekosongan sebelum menunjuk manajer permanen baru usai musim ini berakhir.
"Saya ingin melakukan peran sebaik mungkin dan setelah itu kita akan lihat apa yang terjadi," kata Frank Lampard dikutip dari BBC, Jumat (7/4/2023).
Lampard, yang menganggur sejak dipecat Everton pada Januari lalu, akan menjalani laga pertamanya bersama Chelsea dengan menghadapi Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris pada Sabtu (8/4/2023).
Baca Juga: Barcelona 0-4 Real Madrid: Benzema yang Puasa, Kok Lewandowski yang Loyo?
Lima hari berselang, Lampard akan memimpin Chelsea bertandang ke markas Real Madrid dalam leg pertama perempat final Liga Champions 2022-2023.
Laga kontra Madrid di Santiago Bernabeu jelas jadi tantangan berat bagi Lampard mengingat performa Chelsea yang masih angin-anginan dan untuk sementara terdampar di peringkat 11 klasemen Liga Inggris.
Di sisi lain, penunjukkan Lampard sebagai manajer interim membuka kembali pembahasan terkait tuah Chelsea ketika menunjuk pelatih di tengah musim.
Pada musim 2011/2012, Chelsea berhasil menjuarai Liga Champions saat dipimpin manajer interim Roberto Di Matteo menyusul dipecatnya Andre Villas-Boas.
Sementara pada musim 2020/2021, Chelsea kembali jadi juara Liga Champions setelah memecat pelatih yakni Frank Lampard di tengah musim untuk digantikan Thomas Tuchel.
Baca Juga: Barcelona Dibantai Madrid, Xavi: Tahun Lalu Kami Menang 4-0, tapi Tak Juarai Apapun
Lampard menyadari terkait mitos tersebut tetapi menegaskan dirinya hanya ingin fokus mempersiapkan tim agar tampil sebaik mungkin.
"Saya mengerti saya akan sering ditanyai pertanyaan itu. Mata saya terbuka lebar. Yang penting bagi saya adalah memarkirnya dan fokus pada pekerjaan yang ada," tegas Lampard.