3 Kerugian Sepak Bola Indonesia usai Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA Forward

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 07 April 2023 | 07:14 WIB
3 Kerugian Sepak Bola Indonesia usai Kena Sanksi Pembekuan Dana FIFA Forward
Bek sayap Timnas Indonesia, Pratama Arhan saat berlatih dalam pemusatan latihan atau training camp (TC) di Stadion PTIK, Jakarta, jelang menghadapi Burundi dalam FIFA Matchday periode Maret 2023. [PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak bola Indonesia boleh lega setelah "cuma" dijatuhi sanksi administrasi berupa pembekuan sementara dana FIFA Forward alih-alih hukuman berat oleh FIFA pasca batal menggelar Piala Dunia U-20 2023 di Tanah Air.

Meski mendapat sanksi terbilang ringan, PSSI dan sepak bola Indonesia tetap mendapat kerugian akibat dibekukannya dana FIFA Forward yang merupakan program bantuan berupa kucuran dana untuk pengembangan olahraga bal-balan tersebut.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," kata Erick Thohir dalam rilisnya, Kamis (6/4/2023).

"Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia."

Baca Juga: Apa Itu Dana FIFA Forward? Program Bantuan yang Tak Didapat PSSI usai Disanksi FIFA

FIFA menjatuhkan sanksi administrasi kepada PSSI setelah Presiden Gianni Infantino bertemu Erick Thohir di Paris, Prancis pada Kamis (6/4/2023).

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]

Sanksi itu merupakan buntut dari keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3/2023) lalu.

FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah tak lama setelah munculnya gelombang penolakan terhadap timnas Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023.

Sebelum kena sanksi administrasi, sepak bola Indonesia sempat berada di bawah bayang-bayang hukuman yang lebih memberatkan yakni pembekuan PSSI seperti yang pernah dialami pada 2015.

Walaupun sanksi berat berhasil dihindari, PSSI tetap mendapat kerugian pasca dibekukannya dana FIFA Forward.

Baca Juga: Dijatuhi Sanksi FIFA, Timnas Indonesia Masih Bisa Main di SEA Games 2023?

Berikut 3 Kerugian Sepak Bola Indonesia usai Dijatuhi Sanksi FIFA

1. Kehilangan Tambahan Dana Operasional

Program FIFA Forward 3.0 dari FIFA diketahui memberikan masing-masing asosiasi anggotanya dana yang terbagi dalam tiga tujuan utama.

Tujuan pertama adalah menggelontorkan 5 juta dolar AS (atau sekitar Rp74,7 miliar) untuk menutup biaya operasional asosiasi anggotanya yang berhubungan dengan kegiatan sepak bola.

2. Dana Pengembangan Sepak Bola Jangka Panjang Berkurang

Alokasi dana kedua dari program FIFA Forward 3.0 adalah untuk proyek spesifik asosiasi anggotanya yang berkontribusi terhadap pengembangan sepak bola jangka panjang.

FIFA memberikan dana 3 juta dolas AS untuk tujuan kedua ini. Kehilangan dana FIFA Forward jelas merugikan PSSI dan Indonesia terkait proyek spesifik untuk pengembangan jangka panjang sepak bola nasional.

3. Dana Akomodasi Timnas Indonesia Berkurang

Alokasi dana ketiga dari program FIFA Forward 3.0 diperuntukan untuk menutupi biaya perjalanan dan akomodasi tim nasional negara asosiasi anggota FIFA.

FIFA menggelontorkan dana 1,2 juta dolar AS untuk tujuan ini. Dengan adanya sanksi pembekuan dana FIFA Forward, PSSI jelas harus putar otak untuk mencari dana demi memfasilitasi Timnas Indonesia yang akan bertanding di berbagai kompetisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI