Program FIFA Forward 3.0 dan Total Dana untuk PSSI yang Dibekukan Setelah Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 07 April 2023 | 02:25 WIB
Program FIFA Forward 3.0 dan Total Dana untuk PSSI yang Dibekukan Setelah Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023
Logo FIFA jelang pembukaan Piala Dunia 2022. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia, dalam hal ini PSSI, dipastikan terhindar dari sanksi berat FIFA setelah gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023. FIFA hanya menjatuhkan sanksi administrasi berupa pembekuan dana dengan total miliaran rupiah.

Kamis (6/4/2023), dalam laman resminya, FIFA mengumumkan sanksi administrasi yang dijatuhkan kepada PSSI.

Sanksi tersebut berupa pembekuan penggunaan dana program FIFA Forward 3.0, yang merupakan dana bantuan FIFA.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]

"Untuk sementara merekomendasikan pembekuan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah diputuskan sebelumnya mencabut sanksi ini," bunyi pernyataan FIFA di laman resminya.

Baca Juga: Prediksi 20 Pemain Timnas Indonesia U-22 Pilihan Indra Sjafri untuk SEA Games 2023

"Pada saat yang sama, FIFA menegaskan kembali komitmen penuh untuk mendukung PSSI dalam proses transformasi sepakbola dan akan memberikan bantuan yang diperlukan jika diperlukan," sambung pernyataan tersebut.

Gerak Cepat Indonesia Setelah FIFA Cabut Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Sebagaimana diketahui, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada akhir Maret lalu. Keputusan tersebut diambil FIFA menyusul sejumlah penolakan terhadap Timnas Israel, yang menjadi salah satu kontestan turnamen tersebut.

Presiden Joko Widodo, ketika itu, menginstruksikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menemui FIFA.

Erick Thohir pun bertemu dengan perwakilan FIFA di Doha, Qatar, pada 29 Maret, sebelum FIFA mengumumkan pencabutan status Indonesia tersebut.

Baca Juga: Indonesia Terhindar dari Sanksi Berat FIFA, Erick Thohir: Hanya Dapat Kartu Kuning

Erick Thohir kembali menemui FIFA di Paris, Prancis pada Kamis (6/4/2023). Setelah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, hukuman administrasi bagi Indonesia pun diumumkan.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, Kamis.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tambahnya dalam rilis yang diterima Suara.com.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). [Foto: Istimewa]

Mengenal FIFA Forward 3.0, Program Pendanaan FIFA yang Dibekukan Bagi PSSI

FIFA Forward 3.0 merupakan program yang dimulai pada Januari 2023 dan berlangsung hingga akhir tahun 2026 mendatang. Melansir laman resmi FIFA, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sepakbola anggotanya yang terbagi di enam konfederasi.

FIFA Forward diberikan melalui beberapa tahapan. Kucuran dana pertama yang diberikan FIFA lewat program tersebut senilai 5,6 juta dolar AS atau Rp83,5 miliar.

Sedangkan Insentif kedua senilai 3 juta dolar atau sekitar Rp45 miliar diperuntukan untuk proyek yang lebih spesifik dengan tujuan pengembangan sepakbola dalam jangka panjang.

Sementara insentif ketiga senilai 1,2 juta dolar atau Rp18 miliar ditujukan untuk biaya perjalanan dan akomodasi tim nasional negara anggota. Selain itu dana tersebut juga bisa digunakan untuk membeli perlengkapan sepakbola.

Jika ditotalkan, maka FIFA mengucurkan dana senilai 9,8 juta dolar AS atau Rp146,2 miliar untuk setiap anggotanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI