Dalam Kongres, nasib Israel sebagai anggota FIFA akan ditentukan, tetapi Jibril Rajoub tiba-tiba mencabut laporan itu jelang pembahasan dilakukan.
PFA saat itu menjelaskan bahwa mereka mencabut tuntutan karena upaya meyakinkan federasi negara lain untuk mendukung FIFA "menendang" Israel tidak terwujud. Banyak negara yang seakan-akan membela Israel.
"Saya memutuskan membatalkan penangguhan (untuk Israel), namun bukan berarti saya menyerah," ucap Jibril Rajoub.
"Puluhan presiden federasi dari Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara dan Eropa mengatakan kepada saya bahwa mereka tak ingin ada penangguhan federasi [Israel]." imbuhnya.
2. Sewenang-wenang

Setahun setelahnya tepatnya pada 2016, PFA kembali mengajukan protes kepada FIFA karena ada enam klub Israel yang berlatih di Tepi Barat, wilayah milik Palestina.
Namun, FIFA menolak menjatuhkan hukuman untuk Israel dengan alasan sengketa wilayah bukan termasuk urusan FIFA.
Presiden FIFA, Gianni Infantino lewat pernyataan resminya menyebut ereka menahan diri menjatuhkan sanksi karena sengketa wilayah merupakan ranah hukum internasional.
"FIFA memutuskan menahan diri untuk menjatuhkan sanksi atau tindakan lain baik itu kepada FA Israel maupun FA Palestina," ucap Infantino.
Baca Juga: Beda Sendiri! Liga Palestina Terbelah 2, Jalur Gaza dan Tepi Barat
"Wilayah yang disengketakan menjadi perhatian otoritas hukum publik internasional dan FIFA harus tetap netral," imbuhnya.