3 Momen Israel Lolos Sanksi FIFA meski Berkali-kali Serang Palestina

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 06 April 2023 | 15:50 WIB
3 Momen Israel Lolos Sanksi FIFA meski Berkali-kali Serang Palestina
Tentara Israel menyerbu stadion dan menembakkan gas air mata saat pertandingan Liga Palestina antara Jabal Al Mukaber vs Balata FC, Kamis (30/3/2023). [Twitter@faktabola]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel kembali jadi sorotan setelah pasukan tentara mereka melakukan aksi brutal dalam laga final Abu Ammar Cup antara Balata FC vs Jabal Al-Mukaber di Stadion Faisal Al Husseini, al-Ram, Palestina pada Kamis (30/3/2023) lalu.

Namun hingga kini, FIFA selaku badan tertinggi sepak bola dunia tak kunjung menunjukkan sikap atau tanggapan terkait aksi brutal yang membuat pemain kedua klub serta suporter harus mendapatkan perawatan di pinggir lapangan.

Presiden Federasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub telah mengutuk keras aksi Israel. Dia menyebut tindakkan Israel adalah sebuah aksi terorisme dari negara penjajah.

"Itu adalah noda di kening para penjajah [Israel],” tegas Jibril Rajoub, dilansir dari Kantor Berita Palestina, Wafa, Sabtu (1/4/2023).

Presiden Federasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub.ABBAS MOMANI / AFP
Presiden Federasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub.ABBAS MOMANI / AFP

“PFA akan menghubungi seluruh dunia, termasuk Asia dan Asosiasi Sepakbola Internasional, untuk mengakhiri terorisme ini yang dilakukan kepada olahraga dan para atlet Palestina,” tegas Jibril Rajoub.

Diamnya FIFA membuat aksi kekerasan yang dilakukan Israel dalam ranah sepak bola Palestina dikhawatirkan bakal dianggap sebagai angin lalu, layaknya kejadian yang sudah-sudah.

Berikut 3 tindakan Israel terhadap sepak bola Palestina yang tidak mendapatkan sanksi FIFA

1. Pembatasan Aktivitas

Logo FIFA. [AFP]
Logo FIFA. [AFP]

Tahun 2015, PFA melakukan protes kepada FIFA terhadap Israel karena pembatasan aktivitas pesepak bola. Klub Palestina bahkan diatur Israel untuk bisa bermain.

Baca Juga: Beda Sendiri! Liga Palestina Terbelah 2, Jalur Gaza dan Tepi Barat

Jibril Rajoub selaku Presiden PFA mengajukan protes ke FIFA yang kemudian berlanjut ke kongres FIFA pada 29 Mei 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI