Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku belum tahu sanksi yang akan dijatuhkan FIFA kepada sepak bola Indonesia setelah gagal gelar Piala Dunia U-20. Status Indonesia dicabut diduga karena isu penolakan terhadap Timnas Israel.
Jokowi pun menunggu laporan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Hal itu dikatakan Jokowi kepada awak media selepas peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
"Ya (sanksi) itu nanti setelah saya ketemu Pak Erick seperti apa," kata Jokowi.
Pengumuman pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 muncul setelah beberapa pekan terakhir ramai pro-kontra keikutsertaan Tim Nasional Israel U-20 dalam ajang tersebut.
Baca Juga: Menyakitkan! 5 Reaksi Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Gagal Main di Piala Dunia U-20
Termasuk penolakan yang disuarakan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pencoretan itu praktis berarti Indonesia mengingkari komitmen sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang diperoleh sejak 2019 dan menyisakan potensi sanksi.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya sudah meminta Ketua Umum PSSI untuk segera melapor hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA sekaligus membicarakan potensi sanksi yang mungkin dihadapi Indonesia.
"Ya belum tahu (sanksinya), tadi malam atau tadi pagi (Ketua Umum PSSI) sudah datang atau belum, katanya kalau sudah datang langsung melaporkan ke saya," ujarnya. (Antara)
Baca Juga: Ini Rencana Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia pasca Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023