Suara.com - PSSI kini fokus pikirkan sanksi FIFA ke sepak bola Indonesia setelah Indonesia dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab dalam surat pengumuman, FIFA sebut ada sanksi menyusul untuk Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan Indonesia sudah ada tidak ada harapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Yang kita khawatirkan susulanya, itu menjadi berat. Karena di dalam surat itu, disamping sudah dicabut tuan rumahnya, kan sedang dibahas pasti ada sanksinya. Ini yang kita takut betul," kata Zainudin Amali dalam wawancara di Youtube Metro TV.
Amali mencontohkan saat sepak bola Indonesia kena Banned FIFA tahun 2015. Dampak itu sangat besar dan merugikan Indonesia.
Baca Juga: Jika Indonesia Kena Banned FIFA, Kru Liga Indonesia Terancam Menganggur
Jika sudah kena banned, FIFA tidak akan bisa diintervensi.
"Tapi kan FIFA satu organisasi yang tidak bisa dintervensi, itu kewenangan dia," kata Amali.
Jika kena banned FIFA, kompetisi liga Indonesia tidak akan berjalan. Indonesia pun tidak bisa ikut pertandingan internasional yang digelar FIFA.
"Tentu akan berpengaruh di kompetisi dalam negeri. Kan biasnya berujung ke kompetisi internasional untuk Timnas, bertanding di luar negeri. Kalau itu sudah tidak, kan terhenti juga untuk tim nasional kita. Itu akan berpengaruh ke kompetisi," jelas Amali.
FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ini menyusul pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Baca Juga: 3 Sanksi FIFA yang Mungkin Diterima PSSI usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023
Ini diketahui dalam rilis resmi FIFA, Rabu (29/3/2023) malam WIB. Mereka menyebut akan mengumumkan tuan rumah pengganti Indonesia dalam waktu dekat
"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," tulis pernyataan resmi FIFA.
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," jelasnya.
Dalam keterangannya, FIFA juga berpotensi menjatuhi sanksi kepada Indonesia. Namun, belum diketahui apa yang terjadi kepada sepak bola Tanah Air.
"Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," sambung pertanyaan tersebut.
FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022.
Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.