Suara.com - Eli Ohana, mantan pemain Timnas Israel meminta Indonesia belajar dari Qatar, tuan rumah Piala Dunia 2022. Berpenduduk mayoritas Islam, Qatar dinilai berhasil menjadi tuan rumah.
Qatar juga bisa berhasil mengendalikan isu-isu sensitif seputar LGBT di Piala Dunia kemarin.
Sementara di Indonesia kini tengah hangat penolakan terhadap Timnas Israel.
"FIFA tidak dapat menambahkan fakta ke Indonesia, tetapi mereka melakukan ini semua secara diam-diam," kata Eli Ohana dikutip dari Bolatimes.
Baca Juga: Gibran Tunggu Kode Erick Thohir, Stadion Manahan Solo Siap Dipakai Piala Dunia U-20
"Kondisi di sana terdapat suara publik yang hebat, yang tentu saja harus menciptakan kondisi keamanan di sekitar tim."
"Di Qatar, setidaknya, itu adalah tempat paling aman untuk tinggal. Ada pasukan polisi yang kuat di sana. Karena suara penolakan dari publik ini yang menjadi masalah, hal itu tidak diragukan lagi," jelas eks KV Mechelen itu.
Seperti diketahui, ramai kabar FIFA akan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Ini menyusul pembatalan yang dilakukan FIFA untuk acara drawing pada 31 Maret mendatang di Bali.
Agenda drawing tidak digelar sesuai jadwal karena adanya sejumlah penolakan di Tanah Air terkait Timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Habis Burundi, Shin Tae-yong Ingin Lawan Timnas Indonesia Ranking 100 Besar FIFA
Di sisi lain, ada sejumlah negara seperti Argentina, Qatar, dan Peru yang disebut-sebut siap menggantikan posisi Indonesia. Erick Thohir mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya.