Suara.com - Stadion Manahan Solo dinilai siap gelar Piala Dunia U-20 2023. Itu pun jika Indonesia tetap jadi tuan rumah. Maka itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tinggal menunggu pengumuman resmi dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Renovasi Stadion Manahan sudah selesai tinggal "stitching" atau kegiatan penyulaman rumput di lapangan, dan aatnya minggu depan baru tiba di Solo.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang di Qatar, untuk bertemu dengan FIFA.
"Saya menunggu saja kode dari Ketum PSSI, begitu beliau memberikan kode jalan saya akan ikuti. Tempat pertandingan sudah selesai harus dimanfaatkan," kata Gibran Rakabuming Raka, seusai menghadiri rapat Paripurna DPRD Surakarta, di Solo, Rabu.
Baca Juga: Legenda Israel Yakin Indonesia Tetap Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Percayalah Pada Tuhan!
Dia menyampaikan perhelatan Piala Dunia U-20 harus jalan karena tempat pertandingan sudah siap.
Jika Solo dibatalkan sebagai tuan rumah, maka lapangan pertandingan akan digunakan Persis Solo untuk dua laga home terakhir Liga Indonesia.
"Manajemen Persis sudah diberitahu dua laga terakhir sebagai tuan rumah silahkan menggunakan Stadion Manahan," katanya.
Dia menjelaskan, menyiapkan Stadion Manahan merupakan komitmen Pemerintah Kota Surakarta yang ditunjuk menjadi tuan rumah.
Ada enam kepala daerah yang menandatangani kesanggupan menjadi tuan rumah.
Baca Juga: Lobi FIFA, Erick Thohir: Bismillah, Pulang Membawa Kabar Baik
"Saya menghormati perjanjian yang sudah ada dan ditandatangani kedua belah pihak. Ini tempat pertandingan sudah jadi, anggarannya sudah keluar dan semua pihak sudah lelah tenaganya habis untuk menyiapkan sebagai tuan rumah," katanya.
Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, masih menunggu keputusan resmi dari FIFA dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait kepastian kota tersebut menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tunggu saja berita resminya seperti apa dari FIFA dan PSSI. Yang diketahui hanya pembatalan 'drawing'," kata Gibran. (Antara)