Suara.com - Pelatih Burundi Etienne Ndayiragije memuji peran Shin Tae-yong dalam meracik strategi Timnas Indonesia melawan Burundi di laga kedua FIFA matchday, Selasa malam kemarin. Bahkan Etienne Ndayiragije mengaku sudah memperingatkan ketangguhan Timnas Indonesia kepada skuadnya.
Al Hasil dalam laga tersebut, Timnas Burundi gagal menang karena gol di akhir-akhir laga yang dibuat Timnas Indonesia.
"Kami sempat memimpin di menit 91-92, tapi kami melawan tim kuat Indonesia," kata Ndayiragije dalam konferensi pers usia pertandingan.
Timnas Indonesia hampir saja kala andai Jordi Amat tidak mencetak gol di menit akhir pertandingan.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Banyak Pemain Mengeluh Kabar Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia
Alhasil, kekalahan di pertemuan kedua membuat Burundi gagal balas dendam. Etienne Ndayiragije mengakui timnya kesusahan kalahkan Timnas Indonesia.
"Timnas Indonesia bekerja sebagai tim, mereka organisasinya bagus. free-kick terakhir itu taktik pelatih, mereka ambil dengan baik," kata dia.
"Saya bilang ke tim kalau kalian kasih free kick atau corner, Timnas Indonesia akan menghukummu, kemudian kita melakukan kesalahan."
Jalannya pertandingan
Pemain bertahan Jordi Amat mencetak gol untuk menghindarkan Indonesia dari kekalahan saat menjamu Burundi, pada pertandingan FIFA match day yang berakhir imbang 2-2 yang dimainkan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa malam WIB.
Dengan hasil ini, maka Indonesia menyelesaikan FIFA match day pada Maret dengan catatan satu kemenangan dan satu kali imbang. Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia meraih kemenangan 3-1 atas Burundi.
Tim garuda mencoba menggebrak sejak awal. Kapten Dendy Sulistyawan menusuk dari sisi kiri untuk mengirim umpan silang yang dapat ditangkap kiper Burundi Rukundo Onesime.
Selanjutnya bek Edo Febriansah mengirim umpan silang dari sisi kiri untuk disambar Yakob Sayuri, namun bola masih mengarah keluar lapangan.
Gawang Indonesia sempat terancam pada menit ke-14 saat Elkan Baggot keliru mengantipasi jatuhnya bola. Bola kemudian dapat dikuasai Sadio Berahino, yang melepaskan sepakan lemah untuk dapat ditangkap kiper Indonesia Syahrul Trisna.
Indonesia harus melakukan pergantian pemain lebih dini. Pada menit ke-23, Edo Febriansah yang cedera harus ditarik keluar lapangan untuk digantikan Pratama Arhan.
Masuknya Arhan memberi lebih banyak opsi serangan di sisi kiri tim Indonesia. Kedua tim kemudian lebih banyak melakukan jual-beli serangan, namun baik Indonesia maupun Burundi kesulitan menciptakan peluang bersih. Babak pertama pun ditutup dengan skor kacamata.
Indonesia baru mampu memecah kebuntuan pada menit ke-61. Diawali upaya tusukan Yakob Sayuri di sisi kiri pertahanan Burundi, ia kemudian mengirimkan umpan tarik untuk disambar Witan Sulaiman.
Burundi kemudian mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-80 melalui gol pemain bintangnya Saido Berahino yang menyundul bola kiriman dari sisi kiri.
Witan kembali mendapatkan peluang bagus pada menit ke-87. Dari situasi kemelut di mulut gawang Burundi, bola kemudian disambut sepakan kaki kanan Witan yang masih bisa ditangkap kiper Onesime.
Tim tamu justru berbalik memimpin pada menit ke-90 saat Abedi Bigirimana mampu memaksimalkan peluang, dengan menyundul bola yang bersarang ke gawang Syahrul Trisna.
Namun Jordi mampu menjadi penyelamat tim Garuda pada menit ke-94. Diawali tendangan bebas Marc Klok, bola kemudian disundul bek klub Malaysia Johor Darul Ta'zim untuk melesak masuk ke gawang Burundi.
Baca Juga: Marc Klok Puas Timnas Indonesia Tak Kalah dari Burundi, Puji Perkembangan Garuda