Erick Thohir Mulai Lobi FIFA: yang Paling Penting Konsekuensi yang Harus Diantisipasi

Rabu, 29 Maret 2023 | 11:29 WIB
Erick Thohir Mulai Lobi FIFA: yang Paling Penting Konsekuensi yang Harus Diantisipasi
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mulai melobi FIFA agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia, bukan negara lain. Namun menurut Erick Thohir, yang penting Indonesia tidak terkena dampak jika Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.

Erick Thohir pun terbang ke Doha, Qatar, Selasa malam untuk menemui FIFA. Di sana dia mencari solusi kelanjutan Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia, 20 Mei hingga 11 Juni.

Di sana FIFA akan menentukan jadi atau tidaknya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Jadi ya FIFA yang akan menentukan. Yang paling penting tadi konsekuensi yang harus diantisipasi," kata Erick Thohir di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Erick Thohir, Harapan Terakhir Shin Tae-yong Demi Piala Dunia U-20 di Indonesia

Seperti diketahui, ramai kabar FIFA akan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ini menyusul pembatalan yang dilakukan FIFA untuk acara drawing pada 31 Maret mendatang di Bali.

Agenda drawing tidak digelar sesuai jadwal karena adanya sejumlah penolakan di Tanah Air terkait Timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023.

Di sisi lain, ada sejumlah negara seperti Argentina, Qatar, dan Peru yang disebut-sebut siap menggantikan posisi Indonesia. Erick Thohir mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya.

Kemungkinan Indonesia tidak kena banned FIFA

Pengamat sepak bola nasional Yesayas Oktavianus menilai Indonesia tidak akan kena banned atau saksi FIFA jika Piala Dunia U-20 diminta pindah dari Indonesia atas permintaan FIFA.

Baca Juga: Shin Tae-yong: Saya Akan Bahagia Jika Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia

Menurut Yesayas Oktavianus, jika Indonesia sendiri menyerah menyelenggarakan Piala Dunia U-20, maka kena saksi.

"Dari sisi bola, kalau pembatalan terjadi bukan atas permintaan pemerintah. Kalau pembatalan dari FIFA, restisensi hukuman sangat kecil. Karena keputusan pembatalan dari FIFA, jadi ngk kena banned. Kalau pemerintah angkat tangan, baru kena hukuman," kata Yesayas Oktavianus bicara di program youtube CNN Indonesia.

Sehingga menurut Yesayas Oktavianus, PSSI dan pemerintah Indonesia tak perlu khawatir dengan ancaman akan kena saksi jika Piala Dunia U-20 dipindah ke negera lain.

"Selama ini pemerintah sangkup menjaga keamanan. Kalau dampak ekopnomi dan politik pasti dashsyat (jika Piala Dunia U-20 dipindah dari Indonesia)," kata Yesayas Oktavianus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI