Tanggapi Polemik Piala Dunia U-20 2023, Jokowi: Jangan Campur Adukkan Politik dan Olahraga

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 28 Maret 2023 | 19:46 WIB
Tanggapi Polemik Piala Dunia U-20 2023, Jokowi: Jangan Campur Adukkan Politik dan Olahraga
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). [setkab.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo angkat bicara soal polemik Piala Dunia U-20 2023 yang tengah menyedot perhatian publik dunia dalam beberapa hari terakhir.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu (26/3/2023) PSSI mengumumkan bahwa FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 menyusul penolakan sejumlah pihak atas keikutsertaan Israel.

Drawing Piala Dunia U-20 2023 itu sendiri sebelumnya dijadwalkan bergulir pada 31 Maret mendatang di Bali.

Presiden Jokowi buka suara soal penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 melalui tayangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).
Presiden Jokowi buka suara soal penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 melalui tayangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).

"Pertama ini prinsip, prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangakn dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution negara Isarel dan negara Palestina merdeka," buka Presiden Joko Widodo dalam pidatonya yang disiarkan lewat channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Shin Tae-yong Prediksi Burundi Mengamuk Hadapi Timnas Indonesia di Pertemuan Kedua FIFA Matchday

"Ini sesuai konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apapun dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, multilateral maupun forum internasional lainnya," sambungnya.

"Dalam kesempatan ini juga saya menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U 20 melalui proses bidding melalui seleksi panjang dan pada proses akhir ada tiga kandidat negara yaitu Brasil, Indonesia dan Peru."

"Saat itu semua pihak berjuang bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan akhirnya bulan oktober 2019 indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia U-20 oleh FIFA. Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, penyelengggaran event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia."

Presiden yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi itu juga memastikan jika ketika Indonesia memenangkan bidding dan terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, negara-negara peserta belum diketahui.

Keikutsertaan Israel, yang berhasil lolos kualifikasi, pun baru diketahui pada Juli tahun lalu.

Baca Juga: Shin Tae-yong Kritik Pratama Arhan, Akan Dipakai Lagi Lawan Burundi Malam Ini?

Terlepas dari sikap politik luar negeri Indonesia, Jokowi memastikan jika pemerintah tidak mencampuradukkan politik dan olahraga.

"Saat ditunjuk menjadi tuan rumah, kita belum mengetahui siapa yang akan menjadi tim peserta karena masih dalam proses pra kualifikasi dan kepastian timnas Israel lolos seleksi piala dunia U-20 baru kita ketahui pada bulan Juli 2022," jelas Jokowi.

"Saya menjamin keikutesertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konstistensi posisi politik luar negeri kita terhadap palestina karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat."

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencapuradukkan urusan olahraga dan politik," tegas orang nomor satu di Indonesia itu.

Menanggapi situasi yang terjadi saat ini, Jokowi pun mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu dengan FIFA guna mencari solusi atas polemik yang terjadi.

"Saat ini FIFA telah mengetahui penolakan terhadap keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20, tapi kita, baik pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik," jelasnya.

"Saya telah mengutus Ketum PSSI bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA guna mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI