Suara.com - Pengamat sepak bola nasional Yesayas Oktavianus menilai Indonesia tidak akan kena banned atau saksi FIFA jika Piala Dunia U-20 diminta pindah dari Indonesia atas permintaan FIFA.
Menurut Yesayas Oktavianus, jika Indonesia sendiri menyerah menyelenggarakan Piala Dunia U-20, maka kena saksi.
"Dari sisi bola, kalau pembatalan terjadi bukan atas permintaan pemerintah. Kalau pembatalan dari FIFA, restisensi hukuman sangat kecil. Karena keputusan pembatalan dari FIFA, jadi ngk kena banned. Kalau pemerintah angkat tangan, baru kena hukuman," kata Yesayas Oktavianus bicara di program youtube CNN Indonesia.
Sehingga menurut Yesayas Oktavianus, PSSI dan pemerintah Indonesia tak perlu khawatir dengan ancaman akan kena saksi jika Piala Dunia U-20 dipindah ke negera lain.
Baca Juga: Shin Tae-yong Prediksi Burundi Mengamuk Hadapi Timnas Indonesia di Pertemuan Kedua FIFA Matchday
"Selama ini pemerintah sangkup menjaga keamanan. Kalau dampak ekopnomi dan politik pasti dashsyat (jika Piala Dunia U-20 dipindah dari Indonesia)," kata Yesayas Oktavianus.
Sebelumnya, pasca penundaan drawing Piala Dunia U-20 2023, muncul rumor bahwa Indonesia sebagai tuan rumah bakal dicoret oleh pibak FIFA.
Setidaknya muncul tiga nama negara yang jadi kandidat pengganti Indonesia. Meski baru sebatas rumor.
Argentina salah satu negara yang di awal ramai disebut-sebut bakal geser posisi Indonesia.
Argentina muncul sebagai negara yang bakal gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ubah Formasi, Berikut Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Burundi
Informasi mengenai Argentina akan gantikan Indonesia pertama kali diumumkan media Doble Amarilla.